Fraksi PKS Kritik Pernyataan Menag Soal Good Looking Sebar Radikalisme
Fraksi PKS kecewa terhadap Menag yang tidak komprehensif dan objektif dalam memahami permasalahan.
Menteri Agama Fachrul Razi kembali menuai kontroversi. Kali ini, ia mengaitkan radikalisme bisa masuk melalui seorang yang berpenampilan menarik atau good looking, bisa bahasa arab, hafiz, dan memiliki pemahaman agama yang baik.
Praktis, pernyataan itu menuai reaksi. Termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta Menag Fachrul Razi tak lagi mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan kegaduhan dan keresahan. Terutama, bagi mereka yang sedang giat-giatnya mendalami ilmu agama.
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Bagaimana Kepala Rutan KPK, Achmad Fauzi, menangani bukti pungli yang ditemukan saat sidak? Sidak itu berlangsung pada 28 April 2023 dan berdasarkan berita acara ditemukan antara lain empat buah handphone dan uang tunai sejumlah Rp30 Juta. Selanjutnya bahwa empat buah handphone itu dimusnahkan pada tanggal 9 Mei 2023 atas perintah terperiksa," beber Albertina.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Kapan Rasulullah melarang berziarah? Berziarah dulu kala sempat dijadikan Rasulullah sebagai kegiatan yang dilarang untuk dilakukan.
-
Siapa yang mengungkapkan bahwa Kepala Rutan KPK, Achmad Fauzi, mengetahui adanya praktik pungli? Anggota Dewas KPK, Albertina Ho menyebut Fauzi mengetahui adanya praktik pungli namun tidak melaporkan temuan tersebut ke atasannya.
"Kami heran kenapa Menag kerap kali muncul dengan pernyataan kontroversial yang mendeskriditkan umat Islam utamanya generasi yang punya ghirah belajar agama. Jangan terus menerus umat ini disudutkan dan dituduh radikal apalagi secara sembrono menyematkan stereotype kepada para hafiz dan generasi umat yang punya pemahaman agama yang baik," ungkap Jazuli, Sabtu (5/9).
Fraksi PKS kecewa terhadap Menag yang tidak komprehensif dan objektif dalam memahami permasalahan. Di tengah darurat moral dan akhlak generasi bangsa mestinya menteri agama mempromosikan agar kita semua kembali dan lain-lain.
Bukan malah menebar ketakutan dengan menuduh orang belajar agama, punya pemahaman agama yang baik, bahkan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme.
"Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam. Akibatnya salah dalam mengambil kesimpulan sehingga keluar pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat. Dan ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," tegas Jazuli.
Anggota Komisi I DPR ini meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotype tertentu kepada umat Islam. Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam. Sehingga mengatakan orang paham agama dan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme sungguh menyakitkan.
Sebelumnya, Fachrul Razi mengungkapkan strategi paham radikal masuk di lingkungan ASN dan masyarakat di acara webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu (2/9).
Menurut Fachrul, salah satu strategi kaum radikalisme masuk itu melalui seorang anak good looking atau paras yang menarik.
"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," ucapnya.
Kemenag Sebut Ucapan Menag Hanya Ilustrasi
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa pernyataan Menteri Agama soal good looking hanya ilustrasi.
Dia mengatakan, substansi yang harus ditangkap adalah perlunya kehati-hatian pengelola rumah ibadah, terutama yang ada di lingkungan Pemerintah dan BUMN. Tujuannya agar mengetahui rekam jejak pandangan keagamaan jemaahnya.
"Statemen Menag tidak sedang menuduh siapapun. Menag hanya mengilustrasikan tentang pentingnya memagari agar ASN yang dipercaya mengelola rumah ibadah tidak memiliki pandangan keagamaan ekstrem bahkan radikal yang bertentangan dengan prinsip kebangsaan," kata Kamaruddin, Jumat (4/9).
Menurutnya, Pernyataan Menag tidak dalam konteks menggeneralisir. Sebab, pandangan itu disampaikan Menag dalam konteks seminar yang membahas Strategi Menangkal Radikalisme pada ASN.
(mdk/rhm)