Fredrich sebut KPK mimpi di siang bolong soal booking kamar untuk Setnov
Fredrich sebut KPK mimpi di siang bolong soal booking kamar untuk Setnov. Dirinya pun menjelaskan bahwa saat itu empat kamar mulai dari lantai bawah sudah terisi oleh pasien lain sebelum Setya Novanto masuk ke RS Medika Permata Hijau. Pernyataan KPK yang menuding dirinya telah menyewa satu lantai RS Permata Hijau.
Mantan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi menyangkal apa yang dituduhkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya pesanan (booking) khusus satu lantai di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Hal itu menurutnya sama saja mimpi di siang hari bolong.
"Itu kan mimpi di siang bolong. Buktinya tanya saja sama Pak Agung Laksono, tanya sama Pak Idrus beliau waktu kecelakaan kan semua hadir ya tanya saja sama petinggi dari AMG kan mereka ada semua," kata Fredrich di kantornya usai digeledah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/1)
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Dirinya pun menjelaskan bahwa saat itu empat kamar mulai dari lantai bawah sudah terisi oleh pasien lain sebelum Setya Novanto masuk ke RS Medika Permata Hijau. Pernyataan KPK yang menuding dirinya telah menyewa satu lantai RS Medika Permata Hijau, menurutnya tak benar.
"Jadi di lantai itu ada 8 kamar, yang terisi itu ada 4 kamar. Pak SN kamar ke 5 jadi bohong itu booking 1 lantai," jelasnya.
Lalu, ketika dirinya kembali dilontarkan pertanyaan terkait bukti yang sudah dimiliki oleh KPK soal pemesanan satu lantai yang dituduhkannya itu, dirinya pun kembali membantah kalau KPK saat itu sedang bermimpi.
"Bukti dari mana? Bukti dari mimpi. Saya punya bukti rekaman. Rekaman yang diambil itu dari MetroTV. Karena saya biasa minta kalau habis liputan minta. Karena itu dokumentasi saya," ujarnya.
Dirinya pun menerangkan bahwa kalau seseorang ingin melakukan booking atau pemesanan kamar rawat inap, harus mempunyai surat dari keterangan dokter yang bersangkutan. Menurutnya, tak bisa jika orang ingin booking kamar kalau tak ada surat keterangan dari dokter.
"Anda kalau pernah ke rumah sakit apakah bisa mem-booking kamar tanpa ada surat keterangan dari dokter. Tidak mungkin, kalian kalau pernah ngeliput waktu di rs, Ada rekamannya, saya kan antre untuk daftar dan booking rawat inap. Itu terjadi jam 8.30 malam. Silakan saja, mulut kan di kepala orang kan bukan di kepala saya," ucapnya.
Fredrich juga mengaku bahwa pada saat itu yang melakukan pembayaran adalah keluarga dari Setya Novanto dan bukan dirinya.
"Yang bayar kan keluarga mereka bukan saya, yang bayar kan keluarga Setya Novanto, saya enggak pernah pegang bukti pembayaran," tandasnya.
Baca juga:
KPK minta Fredrich kooperatif saat kantornya digeledah
Ini kata Fredrich dituduh KPK sewa 1 lantai buat Setnov di RS Medika Permata Hijau
Agung Laksono siap bersaksi soal pengakuan Fredrich ada pasien lain di lantai Setnov
Suasana sunyi kantor Fredrich Yunadi usai digeledah KPK
Polemik 'kondisikan' RS Medika Permata Hijau buat Setnov, siapa benar?
Polemik 'kondisikan' RS Medika Permata Hijau buat Setnov, siapa benar?