Gadis Depok Diteror dengan Puluhan Order Fiktif Makanan, Pelaku Pengagum dari TikTok
Alya (21) menjadi korban teror puluhan orderan fiktif makanan, diduga dilakukan pria yang kesal karena gadis Depok itu sudah punya kekasih.
Alya (21) menjadi korban teror puluhan orderan fiktif makanan, diduga dilakukan pria yang kesal karena gadis Depok itu sudah punya kekasih.
Gadis Depok Diteror dengan Puluhan Order Fiktif Makanan, Pelaku Pengagum dari TikTok
Teror order fiktif melalui ojek online itu terjadi sejak Selasa (21/11). Hari itu ada tujuh ojol datang dan menagih pesanan yang ditujukan pada Alya. Padahal dia sama sekali tidak memesan apa pun.
Warga Kampung Bedahan, Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong itu mengatakan, pelaku pemesanan fiktif itu adalah pria berinisial WJS. Pria itu dia kenal saat Alya berjualan secara live di TikTok beberapa bulan lalu.
- Engkong Bantah Cabuli Remaja Pria di Depok: Enggak Diremas, Cuma Ngusap
- Kakek Cabul Peremas Kemaluan Bocah Laki-Laki hingga Tewas di Depok Ditangkap
- PKS Tidak Khawatir Kaesang Maju atau Mundur Pilwalkot Depok: Kami Justru Senang Kalau Tampil
- Jaksa Geledah Kantor dan Rumah Kepala Dispentaru DIY Terkait Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
"Awalnya itu dia penonton live TikTok saya dari bulan Januari kemudian saya buka warung di bulan April dan saya bikin poster di story saya dengan ada kontak saya dan dia mengambil nomor saya dari situ," katanya, Kamis (23/11).
WJS kemudian menghubungi Alya melalui Whatsapp dari nomor yang didapat di poster dagangan gadis itu. Alya mengaku hanya sebatas normal saja menjawab obrolan pria itu.
Akhirnya WJS mengetahui ternyata Alya ternyata sudah memiliki kekasih. Dari situlah dia diduga kesal dan mulai meneror Alya.
"Dia enggak terima karena saya jalan dengan pria lain. Kemudian dia bilang kalau dia bakal order terus-terusan," ungkapnya.
Saat hari pertama ada tujuh orderan yang datang ke rumahnya. Hari kedua ada 12 orderan, dan hari ketiga pagi tadi masih datang dua orderan.
"Total ada 22 ojek yang datang dari hari pertama. Tadi pagi juga masih ada orderan yang datang. Saya sudah bayar hingga total Rp1 juta lebih. Ada yang Rp65.000, ada yang Rp300.000, ada yang Rp150.000. Total lebih dari Rp1 juta saya bayar. Tapi memang tidak semua yang datang saya bayar, karena bukan orderan saya."
Alya, korban order fiktif.
Namun tidak semua orderan yang datang dia bayar karena Alya kewalahan. Alya meyakini pelaku order fiktif itu adalah WJS karena ada bukti yang dimilikinya. "Dia bilang mau ngerjain saya, kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya. Sudah ada (buktinya). Dia chat sendiri," katanya.
Pesanan yang datang seluruhnya berupa makanan, seperti ayam dan roti. Alya mengaku selalu menjelaskan pada ojol yang datang bahwa itu adalah orderan palsu. "Semua makanan. Dari soto, mako, piza," ungkapnya.
WJS mengaku sebagai anggota TNI. Namun Alya tidak percaya begitu saja.
"Dia ngakunya dari kesatuan (TNI). Dari awal dia nonton live TikTok saya. Padahal saya tahu dia siapa (bukan TNI). Saya mengikuti alur kebohongan dia saja," akunya.
Dari informasi yang dia dapat, WJS bekerja sebagai sekuriti di gudang logistik. Dugaan itu juga diyakini Alya yang kerap live pada tengah malam untuk jualan. "Yang saya tahu dia sekuriti. Dia sering nonton live saya sekitar 23.30 sampai jam 01.00 WIB. Dan di situ dia enggak tidur-tidur. Itu bisa ketebak ngga sih," katanya.
Teror tersebut dirasa sudah mengganggu. Alya pun berniat melapor ke polisi. "Ini saya mau ke polsek, bikin laporan," pungkasnya.