Kakek Cabul Peremas Kemaluan Bocah Laki-Laki hingga Tewas di Depok Ditangkap
Polisi juga mendalami kemungkinan anak-anak lain yang diduga turut menjadi korban pencabulan terduga pelaku.
Polisi masih mendalami kasus meninggalnya bocah MD (12) setelah kemaluannya diremas tetangganya di Depok. Mereka menangkap terduga pelaku N alias Engkong (70).
Kakek Cabul Peremas Kemaluan Bocah Laki-Laki hingga Tewas di Depok Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto mengatakan, Engkong diamankan di rumahnya di Kp. Sindangkarsa, Tapos, Depok. Penyidik masih mendalami keterangannya sekaligus memastikan apakah perbuatannya ada hubungan dengan kematian MD.
"Kami amankan N terkait dugaan pencabulan. Kami menerima laporan yang bersangkutan beberapa kali melakukan hal tersebut dan salah satu korban meninggal dunia. Ada kaitannya atau tidak dengan yang terduga lakukan masih kami dalami," katanya, Jumat (29/9).
Modus yang dilakukan N adalah dengan meremas kemaluan korban saat korban bermain dengan temannya. Engkong diduga sudah sering melakukan perbuatan tersebut dengan sasaran anak laki-laki. Saat ini baru satu anak yang diketahui menjadi korban sampai meninggal dunia.
"Sementara satu yang kami dapatkan informasi. Namun menurut keterangan warga yang bersangkutan cukup sering (melakukan pelecehan). Korbannya anak-anak jadi kami perlu waktu untuk mendalami dan meyakini korban agar mau lapor dan cerita, tentu sesuai prosedur pendampingan sebagaimana hak mereka sebagai korban kita lindungi."
Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto.
Engkong diadukan telah meremas kemaluan MD hingga korban kesakitan. MD sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
"Keterangan saksi dan orang tuanya bahwa yang bersangkutan melakukan peremasan secara sengaja dan cukup menimbulkan efek, karena setelah itu korban mengeluh sakit dan tidak bisa beraktivitas," ujarnya.
Hadi menduga, masih ada anak lain yang menjadi korban Engkong. Keterangan saksi menyebut, lansia itu sudah sering melakukan perbuatan tersebut.
"Kemungkinan korban tidak hanya satu. Jadi sekarang kita masih laksanakan pendalaman dan anggota masih di lapangan untuk pendalaman," ujarnya.
Namun belum diketahui pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban. Penyidik saat ini masih terus mendalami.
"Yang bisa saya pastikan sekarang terhadap satu korban iya, yang masih kami dalami korban lain yang mungkin ada, tapi kami perlu waktu karena harus menimbulkan kepercayaan dan keyakinan bahwa melapor adalah hal terbaik daripada menyembunyikan," ujarnya.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. Sejauh ini sudah tiga orang yang diminta keterangan. "Saksi sudah tiga orang," katanya.
Jasad MD sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Benda 2 di Kampung Sindangkarsa, Tapos kemarin sore. Ibu korban sempat pingsan usai pemakaman.