Gagalkan perampokan, 7 anggota TNI AL pemberani naik pangkat
"Keberanian mereka gagalkan tindak kejahatan perampokan beberapa waktu lalu patut dihargai," kata Laksamana Marsetio.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi kepada tujuh prajurit pemberani atas tindakannya menggagalkan aksi perampokan beberapa waktu lalu.
Penghargaan kenaikan pangkat luar biasa kepada tujuh prajurit tersebut disematkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio saat upacara HUT ke-69 TNI AL di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Rabu (10/09).
Seperti diberitakan Antara, ketujuh prajurit itu adalah Kopral Satu Marinir Amriadi yang mendapatkan pangkat baru Kopral Kepala, Kopral Dua Marinir Suprahman (Koptu), Kelasi Kepala Carles M.R Sihombing (Kopda), Prajurit Kepala Marinir Suyono (Kopda).
Selanjutnya, Prajurit Satu Marinir Asrul Pua Sagala (Praka), Prajurit Satu Marinir Dodi Andrian (Praka) dan Prajurit Satu Marinir Febri Maulana Ibrahim (Praka).
"Tindakan dan keberanian mereka dalam menggagalkan tindak kejahatan perampokan beberapa waktu lalu patut dihargai. Mereka telah menunjukkan jati diri prajurit TNI sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, sehingga layak mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa operasi militer selain perang," kata Laksamana Marsetio usai memimpin upacara.
Aksi heroik tujuh prajurit TNI AL itu terjadi pada 3 Juni 2014, ketika melihat sekawanan perampok kabur menggunakan sebuah mobil dengan membawa sejumlah barang rampokan dari Toko Elektronik Colombus di Jalan Meruyung, Depok, Jawa Barat.
Prajurit TNI AL yang berboncengan mengendarai empat sepeda motor berusaha mengejar mobil perampok hingga berhasil menangkap salah satu pelaku dan menyerahkannya kepada polisi.
"Sebagai pimpinan TNI AL, saya bangga dengan keberanian ketujuh prajurit tersebut dan ke depan tindakan seperti itu bisa menjadi tauladan bagi prajurit lainnya," ujar KSAL.
Sementara itu, peringatan HUT ke-69 TNI AL dilakukan dalam sebuah upacara militer sederhana yang dihadiri petinggi internal di lingkungan TNI AL, tanpa ada defile pasukan dan atraksi ketangkasan prajurit maupun pamer kekuatan alat utama sistem persenjataan, seperti yang biasa dilakukan saat peringatan Hari Armada pada 5 Desember.
Laksamana Marsetio mengatakan peringatan HUT sengaja digelar secara sederhana, karena TNI AL juga sedang menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah perhelatan besar upacara HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Dermaga Koarmatim pada 7 Oktober mendatang.
"Saat HUT TNI yang rencananya dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, TNI AL menyiapkan puluhan kapal perang untuk kegiatan parade dan ada juga atraksi ketangkasan prajurit dari sejumlah satuan," ujarnya.