Gagalkan peredaran 48 Kg sabu, polisi tembak mati 1 dari 7 tersangka
Gagalkan peredaran 48 Kg sabu, polisi tembak mati 1 dari 7 tersangka. Sindikat ini diketahui menerima narkotika dari Malaysia melalui Sungai Iyu dekat perkebunan sawit, sekitar kawasan Cintaraja, Bendahara, Aceh Tamiang.
Mabes Polri membongkar sindikat peredaran sabu-sabu dan ribuan butir pil ekstasi di Pulau Sumatera. Seorang pelaku terpaksa ditembak mati.
"Total semua, dari darat, air dan udara, kita menangkap 7 tersangka, 1 orang di antaranya meninggal dunia. Total barang bukti yang kita sita, 48 Kg dan 7 ribu ekstasi," kata Brigjen Pol Eko Daniyanto, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, di RS Bhayangkara Medan, Senin (6/3).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Empat dari 7 tersangka itu ditangkap di Sumut dan Aceh. Sebelumnya, tim melakukan penangkapan di Bali dan Jakarta. Keempat orang yang ditangkap di Sumut dan Aceh yaitu Amsari alias Sari (32), warga Dusun Cahaya Butsi, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; Edi Saputra alias Alfarissi alias Datok alias Iyong (38), warga Dusun Permai, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; Zainuddin (45) warga Dusun Margo Utomo, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; dan Abdul Rahman alias Naga (49), warga Dusun Cahaya Butsi, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh.
Abdul Rahman alias Naga tewas dalam penyergapan. Dia disebut melawan petugas dan berusaha melarikan diri. "Yang meninggal, merupakan pelaku yang hampir menabrak anggota kami pada pengungkapan di Binjai Super Mall beberapa waktu lalu. Semalam sudah ajalnya. Yang jelas kita akan tindak tegas pelaku," sebut Eko.
Para tersanga memiliki peran masing-masing dalam sindikat ini. Amsari dan Zainuddin bertugas menjemput narkotika di Sungai Iyu lalu menguburnya sebelum diantar ke Medan. Edi Saputra alias Alfarissi alias Datok alias Iyong merupakan pengendali. Sementara Abdurrahman alias Naga merupakan koordinator penjemputan barang di kapal dan koordinator kurir di Medan.
Dari tangan keempat pelaku, tim menyita 41 Kg sabu-sabu dan 7 bungkus atau 7.000 butir pil ekstasi. Jumlah ini belum termasuk 7 Kg sabu-sabu yang diungkap di daerah lain.
Penangkapan keempat orang ini dimulai dari pengembangan kasus yang diungkap sebelumnya. Tim Khusus Narcotic International Center (Timsus NIC) Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Tim Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) Polisi Diraja Malaysia (PDRM) pun berhasil mengidentifikasi pengendali jalur laut Malaysia ke Aceh Tamiang.
Sindikat ini diketahui menerima narkotika dari Malaysia melalui Sungai Iyu dekat perkebunan sawit, sekitar kawasan Cintaraja, Bendahara, Aceh Tamiang. Barang haram itu kemudian ditanam di tempat pembuatan arang, tak jauh dari Sungai Iyu. Selanjutnya, narkotika itu diantar ke Medan.
Tim kemudian membuntuti dan melakukan penangkapan terhadap Amsari alias Sari di depan Gereja GBKP Bena Meriah, Jalan Flamboyan Raya, Tanjung Selamat, Medan, Jumat (3/3). Dari tangannya disita 7 bungkus sabu dan 3 bungkus pil ekstasi.
Hari itu juga, polisi meringkus Edi Saputra alias Alfarissi di Kampung Nenas, Pasar Gambir Tebing Tinggi. "Dia ditangkap di rumah istri mudanya. Penangkapan dibantu anggota Babinsa setempat," sebut Eko.
Selanjutnya, tim menangkap Zainuddin di Dusun Margo Utomo, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang pada Sabtu (4/3). Dari tangannya disita 27 bungkus sabu dan 4 bungkus pil ekstasi.
Tak berhenti sampai di sana, petugas menyergap Abdurrahman alias Naga di Jalan Sungai Iyu, Bendahara, Aceh Tamiang, Sabtu (4/3). Dia kemudian dibawa untuk menunjukkan gudang penyimpanan narkotika lainnya di Jalan Medan-Aceh Km 12,5. Saat itu, pria ini dinyatakan berusaha melarikan diri sehingga ditembak mati.
Tim masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam sindikat ini. "Masih ada tersangka lain. Masih kita dalami," jelas Eko.
(mdk/noe)