Gandeng Interpol, polisi terus buru Bahrun Naim di Suriah
Kepolisian bersama Interpol tengah menunggu waktu yang tepat dalam menciduk Bahrun yang juga aktor dari serangan terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu itu.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat orang jaringan teroris kelompok Jamaah Anshorut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) pimpinan Bahrun Naim. Kelompok teroris yang merencanakan pengeboman di depan Istana Merdeka, Jakarta ini sebelumnya dibuntuti tim Densus dari Solo, Jawa Tengah. Pemimpin mereka, Bahrun Naim sendiri disebut menetap di Suriah dan berafiliasi dengan ISIS.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar memastikan kepolisian tak hanya memburu sel-sel kecil bentukan Bahrun Naim. Namun, turut pula memburu Bahrun Naim di Suriah. Untuk itu, kepolisian melakukan koordinasi dengan Interpol untuk dapat memburu mantan narapidana kepemilikan senjata api dan bahan peledak pada tahun 2010 tersebut.
"Kita tetap melakukan kerja sama internasional. Kita tahu bahwa yang bersangkutan berada di luar wilayah yuridiksi NKRI. Tentu kerja sama internasional sedang kita lakukan," kata Boy di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (27/12).
Boy mengakui tak butuh waktu singkat untuk dapat memburu Bahrun Naim. Terlebih, Bahrun tinggal di negara yang sedang berkonflik.
"Ya mudah-mudahan bisa kita tangkap. Tapi kan kita tahu kondisi di Suriah dan Irak tidak stabil," katanya.
Sementara itu, Mantan Kapolda Banten ini mengatakan kepolisian bersama Interpol tengah menunggu waktu yang tepat dalam menciduk Bahrun yang juga aktor dari serangan terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu itu.
"Kita menunggu waktu yang tepat untuk hasil kerja sama yang baik dengan negara-negara terkait," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavina menyebut Bahrun Naim merupakan otak dari rencana pengeboman yang menargetkan Istana Kepresidenan, Jakarta. Tito mengatakan, Bahrun Naim mengendalikan jaringan dan membiayai aksi terorisme dari Suriah.
"Teroris ini adalah kelompok yang merupakan sel dari kelompok Bahrun Naim yang ada di Suriah. Modusnya, dia membuat sel-sel kecil. Selnya cuma ada enam orang mereka ini, dipimpin oleh Solikin dan lain-lain," kata Tito usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad di Lapangan Gasibu,Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12).
Polisi menggagalkan rencana pengeboman Istana Presiden dengan membekuk empat tersangka di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi, Sabtu (10/12). Dua orang tersangka, yaitu MNS dan AS, diamankan di jalan layang Kalimalang.
Baca juga:
Ini jalur komunikasi Bahrun Naim dan pengikutnya di Indonesia
Aksi senyap Densus 88 lumpuhkan terduga teroris jaringan Bahrun Naim
Jaringan Bahrun Naim kian mengancam, pospol & Istana sasaran ledakan
Terduga teroris yang tertangkap di Sumut akan dibawa ke Jakarta
Seperti di Bekasi, terduga teroris Tangsel juga jaringan Bahrun Naim
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Apa yang menyebabkan banjir di Jakarta tahun 1960? Dikatakan pula salah satu penyebabnya karena lahan kosong yang semakin sedikit karena digunakan untuk perumahan, seiring dengan bertambahnya lahan yang dibangun, maka volume air hujan yang harus ditampung juga meningkat.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas