Ganjar harap penegak hukum berinisiatif proses kasus Setya Novanto
"Inisiatif dari penegak hukum itu menurut saya akan membikin jelas persoalan," ujar Ganjar.
Pernah menduduki Komisi II DPR, membuat Ganjar Pranowo ikut prihatin dengan kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakilnya Jusuf Kalla yang diduga dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto. Dia berharap Mahkamah Kehormatan Dewan bisa mengusut kasus yang berkaitan dengan perpanjangan PT Freeport ini diusut sampai tuntas dan transparan.
"Sudah ada laporan (MKD) harus segera proses. Kemudian prosesnya mesti transparan dan publik bisa lebih mengetahui," ungkap Ganjar Pranowo yang kini menjabat Gubernur Jateng, di sela kegiatan 'Gubernur Mengajar' di SMK Negeri 2 Wonosobo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Kamis (19/11).
Ganjar menegaskan, akan lebih bagus lagi, jika aparat penegak hukum dalam hal ini Mabes Polri dan Kejaksaan Agung secara cepat berinisiatif untuk melakukan proses penyidikan dan penyelidikan. Apalagi, Jokowi-JK sudah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum.
"Maka akan lebih baik jika cerita-cerita semacam ini, penegak hukum berinisiatif. Karena dengan inisiatif dari penegak hukum itu menurut saya akan membikin jelas persoalan," ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Ganjar menilai MKD sudah paham betul apa yang mesti dilakukan pascamenerima laporan soal kasus Setya ini. Termasuk beberapa persoalan-persoalan lain selain pencatutan nama Jokowi juga harus diikutsertakan untuk diproses di MKD.
"Saya kira majelis kehormatan sudah tahu apa yang mesti dilakukan tinggal menempelkan (menambahkan kasus) saja," terangnya.
Ganjar berharap, tidak ada tarik ulur kepentingan politik dalam kasus ini. Sehingga rakyat Indonesia percaya jika kinerja DPR RI tidak hanya sekadar retorika saja.
"Dan mudah-mudahan tidak ada tarik ulur kepentingan yang sifatnya blok-blokan. Sehingga publik bisa melihat dan betul-betul tidak hanya sekedar lips service. Rakyat harus dikembalikan kepercayaannya kepada dewan. Kalau begini-begini saja, enggak akan mungkin masyarakat dan rakyat percaya kepada dewan," pungkasnya.
Baca juga:
Ini penjelasan Luhut soal pencatutan namanya di kasus Freeport
'Presdir Freeport bekas Wakil KaBIN, wajar curiga dan merekam'
Kejagung telisik unsur korupsi Setnov dalam kasus catut nama Jokowi
Fadli Zon mati-matian bela Setnov yang dituding palak Freeport
5 Kepretan pedas Menko Rizal soal kasus pencatutan nama Jokowi
Setnov mendadak batal konpers terkait kasus pencatutan nama Jokowi
Kalau Luhut diam saja berarti dia terlibat kasus Setya Novanto
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang menyambut Prabowo Subianto di acara pembukaan gedung baru PT Volex Indonesia? Melalui unggahan X, Nathaniel Philip Victor James Rothschild atau menyampaikan terima kasih atas kehadiran Prabowo. "Merupakan suatu kehormatan untuk menyambut presiden terpilih Indonesia, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, dalam grand opening perluasan fasilitas kami," tulis Nat Rothschild.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.