Ganjar Keluhkan Masalah Sistem Digital Terkait Anggaran dengan Kemendagri
Ganjar menyatakan, dibutuhkan integrasi sistem-sistem yang ada di kabupaten, kota maupun provinsi. Sehingga, dokumen cetak bisa beralih ke digital.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluhkan persoalan sistem digital yang belum bisa diterapkan dengan baik. Salah satunya terkait anggaran daerah.
Menurutnya, sistem anggaran di Pemprov Jawa Tengah sudah beralih ke digital. Namun, ada kendala dengan Kementerian Dalam Negeri yang masih pakai cara konvensional ketika ingin mengevaluasi APBD.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Apa yang menjadi ciri khas fisik Ganjar Pranowo? Ganjar Pranowo merupakan salah satu calon presiden yang akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024. Salah satu hal yang menjadi ciri khasnya secara fisik adalah rambut putih yang berkilau.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Apa fungsi awal Pesanggrahan Garjitowati? Dilansir dari Wikipedia, Pesanggrahan Garjitowati sendiri merupakan tempat istirahat kereta kuda yang dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
"Ada ego sektoral karena pengalaman ini pernah kita dapatkan ketika kita ingin mendigitalisasi sistem informasi tentang anggaran yang kita miliki, wah itu ternyata pindahnya (ke digital) luar biasa," katanya dalam diskusi Urgensi Transformasi Digital Pemerintahan untuk Merespons Pandemi dan Pembangunan Nasional," Rabu (3/3).
"Dan ini kemarin ini menjadi persoalan ketika Kemendagri harus mengevaluasi APBD dan Jawa Tengah yang pertama masuk, 15 hari lebih gak di evaluasi, ternyata kami diminta kembali pada sistem lama," ucapnya.
Politikus PDIP itu menegaskan, bahwa Pemprov Jateng tidak bisa kembali kepada sistem lama. Dia bilang, jika ada yang keliru soal anggaran cukup dibetulkan.
"Maka akhirnya kemarin beberapa kabupaten kota gak bisa gajian gara-gara sistemnya mau berubah, kita sudah agak maju tapi ternyata keinginannya minta kembali ketempat yang lama, padahal yang dibutuhkan sinkronisasi saja," ujarnya.
Ganjar menyatakan, dibutuhkan integrasi sistem-sistem yang ada di kabupaten, kota maupun provinsi. Sehingga, dokumen cetak bisa beralih ke digital.
"Aturan masih menysyaratkan dokumen cetak, ayo dong kita ganti dengan dokumen yang digital sehingga ini jauh lebih cepat, kondisi infrastruktur yang memang belum memadai maka ini coba kita dorong perbaikan demi perbaikan kita lakukan," tuturnya.
Baca juga:
Pemprov Jabar Gelontorkan Rp560 M untuk Perbaiki 31.000 Rutilahu & Tangani Banjir
Datangi Kodam II/SWJ, BPK Audit Keuangan Selama Sepekan
BPK Minta Pemkab Mukomuko Kembalikan Duit Negara Terkait Pembangunan Sumur Bor
Menhan Prabowo Perintahkan Anak Buah Teliti Beri Info Penggunaan Anggaran ke BPK
Kemnaker Alami Kenaikan Anggaran 502 Persen di 2020 dan Realisasi Capai 98 Persen