Ganjar menjenguk Huda, bocah penderita kanker di wajah
Ketika upaya pengobatan tak juga membuahkan hasil, mata Huda mulai memerah. Dokter mendiagnosis mata Huda terkena tumor. Dari mata kanan, kemudian menjalar ke mata kirinya.
Huda Nur Rosyid di usia belia harus menanggung penyakit yang parah. Bocah berusia lima tahun itu, wajah dan lehernya menghitam karena terkena kanker. Sementara matanya, memerah karena tumor.
Saat ini Huda dirawat di Ruang Anak Gedung Rajawali RSUP dr Kariadi. Jumat (30/3) dia dijenguk calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bersama isterinya, Siti Atikoh, Ganjar berbincang dengan orang tua Huda, Ruslan Abdul Gani (34) dan Patimah (29). Sementara orang-orang membicarakan penyakitnya yang langka, Huda hanya diam di atas pangkuan ibunya.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
Dari pengakuan Ruslan, anaknya menderita penyakit tersebut sejak usia empat bulan. "Anak saya lahir normal. Tapi sejak umur 4 bulan, muncul luka di bagian pipinya. Hingga meluas seperti saat ini," kata Ruslan.
Semula Ruslan mengira luka pipi itu biasa saja. Ternyata kian lama malah menjalar ke seluruh wajah dan leher anaknya. Merasa gatal luar biasa, Huda menggaruknya hingga mengakibatkan luka terus melebar. Akhirnya dokter memvonis Huda terkena kanker.
Ketika upaya pengobatan tak juga membuahkan hasil, mata Huda mulai memerah. Dokter mendiagnosis mata Huda terkena tumor. Dari mata kanan, kemudian menjalar ke mata kirinya.
Kini kondisi kedua mata Huda semakin parah. Bagian bola mata huda nampak memerah. Tidak heran bila Huda kerap menangis karena menahan rasa sakit di bagian bola mata dan wajahnya yang gatal-gatal.
Ruslan bersyukur kini semakin banyak yang perhatian pada anaknya. Sebelumnya, l biaya pengobatan sudah ditanggung BPJS, namun pekerja sales makanan ringan itu merasa keberatan dengan biaya hidup di rumah sakit dan ongkos transportasi. Sementara isterinya, Patimah, tidak bekerja. Perempuan tuna wicara itu setiap saat hanya di rumah menjaga Huda. Senin pekan depan, dokter akan mengambil sampel kulit dan mata untuk diteliti detil penyakitnya.
Kepada pihak RSUP dr Kariadi, Ganjar menyampaikan agar penanganan dilakukan seintensif mungkin. Ia meminta jika ada biaya perawatan yang belum dicover BPJS agar dikomunikasikan kepadanya. Ganjar juga menyampaikan untuk menanggung biaya hidup orang tua Huda selama menunggui di rumah sakit.
“Iya kalau BPJS ada, yang mungkin kita coba bantu adalah harian bapak ibunya selama menunggui,” katanya.
Ketika Ganjar berpamitan, Huda menyodorkan tangannnya meminta salaman. Bahkan sampai dua kali. Anak yang belum bisa bicara itu melambaikan tangannya ketika Ganjar berjalan menuju pintu keluar kamar perawatan.
(mdk/rhm)