Gara-gara abrasi, murid SD di Sumbar belajar dalam ketakutan
Beberapa siswa beberapa kali mengeluhkan kejadian ini, dengan alasan berisik dengan dentuman ombak hingga ketakutan.
Bangunan SD Negeri 28 Pasar Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) terancam abrasi pantai bahkan pecahan ombak sudah sampai ke dinding sekolah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Sutera, Jufri di Painan, Rabu mengatakan situasi ini sudah beberapa kali dibicarakan ke pemerintah kabupaten untuk ditindaklanjuti.
-
Mengapa SDN Margamulya II dalam kondisi rusak? Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa saja yang direnovasi di sekolah? Renovasi sekolah ini meliputi penguatan struktur terkait, yang berperan penting dalam menjamin keamanan dan kenyamanan siswa.
-
Kenapa penting menerapkan perilaku ramah lingkungan di sekolah? Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan masih menjadi pemicu utama adanya pemanasan global. Maka dari itu, pemahaman mengenai perilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini, seperti di sekolah.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
"Sudah beberapa kali kami bicarakan tidak hanya ke pemerintah kabupaten namun juga ke pemerintah provinsi," ujar Jufri kepada Antara, Rabu (25/5).
Bahkan, Komisi II DPRD kabupaten setempat juga telah meninjau lokasi namun hingga saat ini belum ada realisasi pengerjaan.
Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 28 Pasar Surantih, Bustam mengatakan abrasi sudah terjadi sejak delapan tahun terakhir dan puncaknya terjadi saat ini.
"Kalau bisa kami memprediksi mungkin beberapa bulan kedepan bangunan sekolah ini akan hancur," jelasnya, dikutip dari Antara.
Untuk itu, pihaknya mendesak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait segera meninjau lokasi, minimal bisa membangun batu jeti untuk menahan ombak.
Bustam menambahkan, beberapa siswa telah beberapa kali mengeluhkan kejadian ini, dengan alasan berisik dengan dentuman ombak hingga ketakutan.
Sekretaris Nagari Surantih (desa adat), Edal Kas Putra mengaku sudah beberapa kali mengajukan pembangunan batu jeti dalam musyawarah rencana pembangunan.
"Hampir tiap tahun kami ajukan namun hingga saat ini pembangunan batu jeti belum juga terlaksana," tukasnya.
Baca juga:
Gedung SDN 2 rusak parah tak ada perhatian dari Pemda Gianyar
Sudah beberapa tahun siswa MI di Sukabumi belajar di tenda darurat
Korupsi proyek gedung, 2 pejabat SMPN 7 Nisel dituntut 5,6 tahun bui
Kadisdik DKI akui 823 sekolah di Jakarta tak laik
Proyek gedung sekolah BIN Batam mangkrak, kini jadi tempat mesum ABG
13 Tahun berlalu, proyek sekolah intelijen era Megawati mangkrak