Gara-Gara Kabut Asap, Jam Masuk Sekolah di Sumsel Diundur
Dinas Pendidikan Sumatera Selatan mengeluarkan kebijakan baru. Mulai besok, Rabu (11/9), jam masuk sekolah dimundurkan. Kebijakan ini diambil sebagai imbas dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.
Dinas Pendidikan Sumatera Selatan mengeluarkan kebijakan baru. Mulai besok, Rabu (11/9), jam masuk sekolah dimundurkan. Kebijakan ini diambil sebagai imbas dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, kebijakan ini berlaku bagi seluruh SMA dan SMK, terutama yang berada di Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Waktu masuk diberlakukan mulai pukul 08.00 WIB dari waktu normal pukul 07.30 WIB.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
"Barusan saja saya teken suratnya, segera disebar ke setiap SMA dan SMK. Jadi mulai besok kita berlakukan jam mundur masuk sekolah pukul 08.00 WIB," ungkap Widodo, Selasa (10/9).
Menurut dia, waktu jam masuk sekolah ini masih bersifat sementara. Jika kabut asap semakin pekat sehingga membahayakan kesehatan siswa, jam masuk sekolah dapat disesuaikan dengan situasi di setiap daerah.
"Kita lihat perkembangannya nanti, bisa saja diperlambat lagi, bisa pukul sembilan atau lewat dari itu, tergantung kondisi di lapangan," ujarnya.
Widodo menginstruksikan setiap sekolah menyesuaikan jam belajar mengajar. Catatannya, tanpa menambah panjang waktu pulang sekolah. Salah satunya memberikan tugas di rumah kepada siswa.
"Intinya kebijakan ini memperpendek jam sekolah bukan menambah waktu belajar," kata dia.
Meski hanya berwenang mengatur SMA sederajat, pihaknya mengimbau kabupaten dan kota juga memberlakukan kebijakan yang sama kepada siswa SD dan SMP sederajat. Terlebih, anak di usia itu lebih rentan terpapar ISPA.
"Saya sarankan berlakukan juga untuk SD dan SMP sederajat demi kesehatan anak-anak didiknya," kata dia.
Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Bambang Beni Setiaji mengatakan, berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG dengan rentang prakiraan tanggal 9 September hingga 16 September 2019, belum ada potensi hujan di wilayah Sumsel. Dari pengamatan rentang waktu 24 jam sejak kemarin justru didapati kondisi cuaca didominasi dengan kriteria asap serta kelembapan antara 45-95 persen dan temperatur antara 23-35 derajat celcius.
"Dari perkiraan panas dan hari tanpa hujan masih berlangsung sepekan ke depan," kata dia.
Terkait kabut asap, Bambang menyebut berdampak pada jarak pandang berkisar 1.000 sampai 8.000 meter. Jarak pandang berangsur membaik ketika matahari terbit.
"Asap ini diindikasikan dengan adanya bau yang khas, perih di mata, sesak pada pernapasan dan matahari akan terlihat berwarna oranye kemerahan pada sore yang disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh polutan yang terdapat di atmosfer," terangnya.
Dia menambahkan, kadar udara khususnya di Palembang memasuki kategori tidak sehat dengan rentang 180-187 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini terjadi hingga pukul 10.00 WIB.
"Tapi biasanya sore harinya kondisi udara akan memburuk lagi sampai dini hari hingga ke pagi hari. Masyarakat diimbau kurangi aktivitas di luar rumah," ucapnya.
Baca juga:
Kota Dumai diselimuti kabut asap, ganggu warga hingga penerbangan
Tak becus urusi karhutla, Singapura juluki Alex gubernur asap
Kebakaran hutan, dari polemik pergub hingga Jokowi gagal mendarat
Hary Tanoe minta penegak hukum usut tuntas kasus kebakaran hutan
Direktur perusahaan perkebunan jadi tersangka baru kebakaran hutan
Diguyur hujan merata, titik api di Sumsel habis