Gara-Gara Masalah Bahasa, Soeharto Copot Jaksa Agung yang Tangkap Kerabat Ibu Tien
Pelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.
Ada yang lucu dari pencopotan tersebut terjadi yaitu karena masalah bahasa.
Gara-Gara Masalah Bahasa, Soeharto Copot Jaksa Agung yang Tangkap Kerabat Ibu Tien
Presiden Soeharto mencopot Jaksa Agung Soegih Arto terkait kasus penyelundupan berlian. Ternyata penyelundup tersebut adalah kerabat Ibu Tien. Ada yang lucu dari pencopotan tersebut terjadi yaitu karena masalah bahasa.
Waktu itu, Kejaksaan Agung mengungkap kasus penyelundupan berlian melalui Bandar Udara Kemayoran.
Pelaku cukup licin karena beberapa kali lolos dari pemeriksaan Bea dan Cukai. Caranya, dia menelan tablet yang membuay dia muntah-muntah.
Namun, akhirnya penyelundup tersebut ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Pelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman dan memanggil Soegih Arto.
Soeharto mengira Soegih Arto adalah suku Jawa karena dari namanya. Padahal, Soegih Arto orang Sunda dan banyak dinas militer di Jawa Barat.
Soeharto yang menanyakan perkembangan kasus tersebut dan mendapat penjelasan menjawab dengan bahasa Jawa. "Kalau begitu tahan sik," kata Soeharto.
'Sik' yang dimaksuk Soeharto adalah 'dulu' jadi harusnya tahan dulu atau tahan diri. Artinya kasus tersebut jangan diteruskan.
Namun, karena Soegih Arto orang Sunda, dia salah mengartikannya. Soegih Arto mengira Soeharto menyuruhnya agar pelaku penyelundupan itu ditahan terus.
merdeka.com
Soeharto cukup kesal dengan salah pengertian itu. Soegi Arto tidak lama dicopot dari jabatannya dan dijadikan duta besar di Inddia.
merdeka.com