Gedung Sekolah Ini Memiliki Teknologi Canggih Supaya Kawasannya Berstatus Zona Udara Bersih
Pihak sekolah terus memantau kualitas udara di sekolah-sekolah mereka untuk menjaga atmosfer yang aman dan sehat bagi siswa dan staf.
Kualitas udara yang bersih dan segar memainkan peran krusial dalam perkembangan anak-anak. Udara yang sehat tidak hanya penting untuk kesehatan fisik mereka, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kognitif dan kesejahteraan emosional.
- Melihat Bekas Gedung Perikanan Peninggalan Belanda, Kini Masih Berdiri Kokoh tapi Kondisinya Memprihatinkan
- Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
- Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
- Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Menyadari hal tersebut, Singapore Intercultural School (SIS) telah mengambil langkah guna memastikan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa mereka.
Bermitra dengan Nafas Indonesia, SIS menciptakan Clean Air Zone (Zona Udara Bersih) di sepuluh kampus mereka di seluruh Indonesia, memberikan akses udara yang lebih bersih kepada lebih dari 4.500 siswa dan mendukung tujuan kesehatan serta pendidikan berkualitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDGs).
CEO Nafas Indonesia, Nathan Roestandy menyatakan, “Kolaborasi kami adalah untuk mendukung SIS dalam menyediakan kualitas udara dalam ruangan yang ditingkatkan dan memprioritaskan hidup sehat, terutama untuk siswa mereka.”
Managing Director SIS Group of Schools Aditya Shah menyampaikan, upaya menyediakan udara berkualitas bagi anak didik mereka juga merupakan fokus mereka terkait pola pendidikan pasca pandemi.
"Setelah melalui banyak diskusi, kami memutuskan bahwa sudah saatnya bagi kita untuk lebih menerapkan sistem sekolah pasca pandemi," ujar Aditya pada Rabu, 24 Juli 2024 di Cilandak, Jakarta Selatan.
Menurutnya pola sekolah sebelum dan setelah pandemi memiliki perbedaan, dimana pada sekolah pasca pandemi juga turut lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan para siswa selain kemajuan akademik mereka.
Dengan teknologi canggih dari Nafas, SIS telah mengurangi polusi udara secara signifikan di kampus-kampus mereka di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Cilegon, Semarang, dan Palembang.
Program percontohan di SIS South Jakarta dan SIS Kelapa Gading Jakarta Utara telah menunjukkan hasil yang mengesankan, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk belajar dan kesejahteraan siswa.
Aditya Shah menambahkan, “Dengan fokus pada kualitas udara, SIS menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang komprehensif yang menghargai keberhasilan akademis dan kesejahteraan siswa.”
Saat ini, sebagian ruang-ruang belajar dan komunal di sekolah seperti perpustakaan, laboratorium dan seni di dua kampus SIS telah dilengkapi perangkat penjernih udara dari Nafas.
SIS terus memantau kualitas udara di sekolah-sekolah mereka untuk menjaga atmosfer yang aman dan sehat bagi siswa dan staf.
Pendekatan proaktif ini menangani kekhawatiran tentang dampak kualitas udara buruk terhadap kesehatan dan pembelajaran anak-anak, termasuk masalah seperti skor tes yang lebih rendah, masalah perkembangan kognitif, dan kondisi pernapasan.
Dengan dedikasi ini, SIS menetapkan standar tinggi untuk keunggulan pendidikan dan tata kelola yang baik, menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dan sekitarnya.