Gelar pertemuan, KSAD & Wakapolri akan usut bentrok di Batam
Perbedaan versi kejadian nanti akan menjadi salah satu yang akan diungkap oleh tim gabungan ini untuk mencari faktanya.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol Badrodin Haiti menyatakan penyesalan atas terjadinya insiden antara TNI dan Polri di Batam yang mengakibatkan empat orang tertembak.
"Kami menyesalkan ini, karena seharusnya ada tugas-tugas lain yang lebih berat untuk bangsa dan negara ini," kata Wakapolri usai menggelar pertemuan dengan KSAD dan petinggi dua lembaga tersebut di Polda Kepri, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/9).
Namun demikian, ada hal-hal yang berbeda antara TNI dan Polri dan disepakati dibentuk tim investigasi dengan ketentuan siapapun yang salah akan ditindak, yang benar dilindungi.
"Kami menjamin, ke depan jangan sampai ada lagi kejadian-kejadian seperti itu. Kepala satuan dan wilayah di Kepulauan Riau ini juga harus berupaya bersama-sama memulihkan kondisi agar kembali kondusif sebagaimana semula," kata dia.
Mengenai kasus penembakan yang melibatkan anggota TNI dan Polri ini, dia mengatakan, akan segera diselesaikan, dikoordinasikan karena Polri tidak bisa menyelesaikannya sendiri. "Mulai hari ini baru akan dilakukan penyelidikan-penyelidikan. Fakta-fakta tentu akan terungkap," kata Haiti.
Wakapolri mengatakan, perbedaan versi kejadian nantinya akan menjadi salah satu yang akan diungkap oleh tim gabungan ini untuk mencari fakta-fakta yang benar.
"Orang-orang dari Polri yang akan tergabung dalam tim sebagian sudah disini. Namun belum diumumkan secara resmi," kata Wakapolri.
Ia mengatakan, sebenarnya di Polda ada tim Propam yang sudah berjalan namun sebisa mungkin akan dihindari keterlibatannya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan sudah sepakat dengan Wakapolri untuk membawa kasus ini diangkat ke Polri dan TNI.
"Kami datang ke sini memang untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya. Kami sepakat untuk membentuk tim investigasi," kata dia.
Pertemuan tersebut dilakukan seusai KSAD mengunjungi markas Batalyon 134 Tuah Sakti tembesi dan korban penembakan di RSUD Embung Fatimah Kota Batam. Di Batalyon, KSAD meminta anggotanya untuk bertugas seperti biasa dan bekerjasama dengan Polri untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca juga:
Polri sebut anggota TNI ditembak berada di lokasi penimbunan BBM
Polri terjunkan Pati pimpin tim investigasi bentrok di Batam
Mabes Polri & TNI buat tim investigasi gabungan bentrok di Batam
Prajurit jadi beking diduga penyebab bentrok TNI-Polri di Batam
Ini rentetan bentrok TNI versus Polri versi IPW
5 Cerita di balik penembakan Brimob kepada TNI di Batam
Pimpinan DPR: TNI-Polri jangan bertarung kayak jango
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa anggota TNI yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.