Gelar Raker di Hotel Mewah di Yogya, Pimpinan KPK Sebut Sudah Direncanakan Jauh Hari
KPK menggelar rapat kerja di Hotel Sheraton Yogyakarta, Kamis (28/10). Rapat kerja KPK di hotel ini sempat mendapatkan kritikan dari Novel Baswedan.
KPK menggelar rapat kerja di Hotel Sheraton Yogyakarta, Kamis (28/10). Rapat kerja KPK di hotel ini sempat mendapatkan kritikan dari Novel Baswedan.
Menanggapi kritikan digelarnya rapat kerja KPK ini, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pun angkat bicara. Alex menuturkan bahwa rencana rapat kerja ini sudah direncanakan jauh hari yang lalu.
-
Bagaimana cara Alexander Marwata memberikan keterangannya? "Saya lihat agenda siang di kantor nanti apa, kalau ada agenda yang lain tentu saya minta ditunda, kalau enggak ada, mungkin kalau saya enggak cape, mungkin saya datang ke Bareskrim, atau penyidik Bareskrim yang datang ke kantor," ujar Alex dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Siapa Wali Kota Semarang yang kantornya digeledah oleh KPK? Pada Rabu (17/7), tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di Kantor Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
-
Mengapa kantor Wali Kota Semarang digeledah oleh KPK? Asep menyebut bahwa penggeledahan dilakukan setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
Alex menjabarkan bahwa anggaran yang digunakan oleh KPK tidak akan melebihi plafon anggaran yang tersedia. Alex mengaku jika dirinya tak mengetahui berapa anggaran KPK untuk menggelar rapat kerja tersebut.
"(Rapat kerja di hotel) Bintang 5 kalau tarifnya bintang 3 kenapa tidak. Teman-teman bisa tanya ke pihak hotel berapa KPK membayar untuk kegiatan ini," kata Alex, Kamis (28/10).
"Kita transparan, terbuka dan semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Itu (biaya rapat kerja) masih dalam batas-batas plafon anggaran yang kita susun," sambung Alex.
Alex mengungkapkan tak hanya KPK saja yang menggelar rapat kerja di luar daerah. Lembaga pemerintahan lain juga disebut Alex menggelar rapat kerja di luar daerah.
Terkait kritikan penyelenggaraan rapat kerja di hotel tersebut, Alex mengaku tak ambil pusing. Semua kritikan itu dinilai Alex tergantung sudut pandangnya.
"Kritikan, masukan, apapun tergantung sudut pandang kita. Kalau ada yang mengatakan semua bisa di Jakarta, bisa. Dengan teknologi informasi sekarang bisa. Itu selama ini yang sudah kami lakukan," tutur Alex.
Meski demikian, Alex menjabarkan bahwa ada alasan kenapa rapat kerja yang mengumpulkan semua pejabat struktural tak dilakukan di Kantor KPK. Alex menyebut ada sejumlah hal penting yang dibahas dalam rapat kerja itu, di antaranya menyatukan persepsi antara pimpinan dengan pejabat struktural di KPK.
"Ini salah satu yang kami buat. Kami kumpulkan semua pejabat struktural. Tujuannya untuk membangun kebersamaan, menyatukan persepsi dan visi kami bersama ke depan," pungkas Alex.
Baca juga:
Mantan Jubir KPK Ungkap Tiga Masalah Pelik Partai Politik
KPK Panggil Bupati Lampung Utara jadi Saksi Kasus Gratifikasi
Firli Harap Generasi Muda Gelorakan Semangat Antikorupsi
Dalami Kasus Dodi Reza Alex Noerdin, KPK Periksa Tujuh Saksi
Periksa Empat Saksi, KPK Dalami Pengaturan Proyek Adik Mantan Bupati Lampung Utara
KPK Geledah Kantor PUPRPKP Tabanan Bali
KPK Cegah Bupati Hulu Sungai Utara Bepergian ke Luar Negeri