Geledah Rumah Warga di Sukoharjo, Densus 88 Bawa Handphone dan Laptop
Selain barang-barang tersebut, tidak ditemukan barang aneh lainnya seperti buku jihad, senjata dan lainnya.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Imam (35), warga Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/11) malam. Imam diamankan saat pulang ke rumah kontrakan seusai salat Isya di Masjid Baitul Hamdi, Dukuh Jati Arum RT 02 RW 11 Desa Mranggen Kecamatan Polokarto, tak jauh dari rumahnya.
Ketua RT 02 RW 11, Ahmad Sutisna (49) mengatakan, saat penggeledahan Densus 88 membawa sejumlah barang bukti dari rumah almarhum kakaknya tersebut. Selain dirinya, ada Kapolsek Polokarto dan anggota dari Kodim Sukoharjo.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
"Penggeledahan dilakukan jam 21.00 sampai jam 22.00. Ada 2 HP, yang satu android dan satunya HP jadul. Kemudian satu laptop, flashdisk dan dompet berisi uang Rp 200 ribu. Tapi uangnya dikembalikan ke istrinya," ujar Sutisna, saat ditemui di rumahnya. Senin (18/11).
Tak Ditemukan Barang Terkait Terorisme
Selain barang-barang tersebut tidak ditemukan barang aneh lainnya seperti buku jihad, senjata dan lainnya. Ia mengaku kaget dengan penangkapan Imam tersebut. Pasalnya yang ia kenal selama ini, Imam mempunyai perilaku yang baik.
"Dia itu setahu saya orangnya baik. Banyak membantu keperluan masjid di sini. Kalau pekerjaannya jualan online barang peralatan rumah tangga," katanya
Lebih lanjut, dia menyampaikan, Imam mulai mengontrak rumah tersebut sejak setahun lalu. Selain bekerja, dia juga memasukkan anaknya ke sekolah TK Amanah Umah di desa tersebut.
"Anak yang paling besar baru dimasukkan ke TK Amanah Umah," katanya lagi.
Saat ini, atas sarannya anak istri Imam telah dijemput keluarga dibawa ke kampung halaman di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.
(mdk/ray)