Gelombang Tinggi Melanda Sejumlah Perairan Indonesia pada 6 April, Ini Daftarnya
Pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6-7 April 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta dilansir Antara, Kamis (6/4).
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia. Dia mengemukakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat dengan kecepatan angin berkisar 3-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Halmahera, Laut Banda, Laut Arafuru dan perairan utara Papua Barat-Papua," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat, utara dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan selatan Bali-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT, Laut Natuna, perairan utara Banten, perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa bagian barat, perairan Kepulauan Sitaro.
Kemudian, perairan Bitung, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kepulauan Sula, perairan P.ulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, Laut Banda bagian barat, perairan Halmahera Barat bagian selatan, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fak-Fak-Kaimana, perairan Agats-Amamapare, Laut Arafuru bagian timur, Teluk Cendrawasih.
Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera Barat bagian utara, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Laut Banda bagian timur, perairan Kepulauan Sermata, perairan Kepulauan Babar, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut juga dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
(mdk/ray)