Gempa Bikin Panik Warga Garut, Bupati Belum Dapat Laporan Korban Dirawat di Puskesmas
Puskesmas-puskesmas dan ambulans-ambulans disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat bila ada yang menjadi korban akibat gempa bumi.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyiagakan seluruh Puskesmas berikut ambulans setelah gempa mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (3/12) sore. Puskesmas-puskesmas dan ambulans-ambulans itu disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat bila ada yang menjadi korban akibat gempa bumi.
"Kami sekarang ini sudah membuka supaya Puskesmas membuka (layanan) dan ambulans disiapkan di 67 Puskesmas. Laporan dari Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) dan juga dari forum Puskesmas, saya pantau di grup masing-masing WA, itu belum ada yang berobat ke Puskesmas karena memang ada luka akibat korban bencana dan kami pun sudah menyiapkan rumah sakit," kata Rudy.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan gempa itu terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Rudy mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Garut menyebabkan kepanikan yang luar biasa. Apalagi saat gempa terjadi, sejumlah wilayah di selatan Garut sedang diguyur hujan yang cukup lebat.
"Laporan terkini, tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi sore tadi,” kata Rudy.
Pendataan Korban
Dia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Komandan Kodim 0611 dan Kapolres Garut untuk melakukan langkah di lapangan berupa pendataan hingga asesmen di wilayah-wilayah yang terdampak.
"Hampir semua kepala desa terutama yang ada di Garut bagian selatan yang dekat dengan laut, itu Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar dia.
Dia menjelaskan, dampak gempa yang terjadi memang menyebabkan kerusakan sejumlah rumah dan sekolah yang tersebar di beberapa kecamatan. Saat ini, pihaknya masih melakukan asesmen terkait hal tersebut.
Rudy mengaku sudah menginstruksikan stakeholder yang ada di kewilayahan untuk terus melakukan pemantauan dan pelaporan. Bentuknya adalah mengirimkan video kondisi terkini di wilayah masing-masing.
Untuk langkah mitigasi, di beberapa titik sudah didirikan pos-pos yang bisa digunakan dalam keadaan darurat di lokasi yang dipastikan aman. "Ada satu kekhawatiran ada gempa susulan. Karena takut dengan kasus (yang menimpa) saudara-saudara kita di Cianjur gitu, apalagi sekarang di beberapa daerah dalam hujan lebat," kata dia.
Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Garut, Sabtu (3/12). Getaran terasa hingga beberapa wilayah di Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa itu terjadi pukul 16.49 WIB. Adapun pusat gempa itu berada di barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 118 kilometer.
"Dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat," kata Rahayu di Bandung, Jawa Barat.
Pantauan merdeka.com di Kota Garut, sejumlah warga panik dan berhamburan keluar bangunan saat gempa terjadi. Warga merasakan gempa sekira lima detik.
"Pada panik, pada mau keluar lari. Pas persiapan lari, gempa sudah berhenti," kata salah satu warga Garut bernama Aris kepada merdeka.com.