Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Episenter gempa terletak pada koordinat 5,03° LU ; 125,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 158 Km arah Barat Laut Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 20 km.
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Episenter gempa terletak pada koordinat 5,03° LU ; 125,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 158 Km arah Barat Laut Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 20 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Daryono mengatakan, gempa yang mengguncang Kepulauan Sangihe merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Micro-Laut Maluku dan Busur Sangihe.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu.
Kemudian daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II - III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu.
Lalu daerah Nusa Tabukan, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono.
Gempa di Banjar
Setelah Kepulauan Sangihe, gempa dengan magnitudo 4,7 mengguncang Banjar, Kalimantan Selatan. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,19° LS ; 115,12° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 Km arah Timur Laut Banjar pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat adanya aktivitas Sesar Meratus,” jelas Daryono.
Gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Marabahan (Kabupaten Barito Kuala) dengan skala III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu.
Getaran juga dirasakan di Kota Sampit, Pulau Pisau dan Kota Palangkaraya II-III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu.
Sama seperti di Kepulauan Sangihe, gempa di Banjar tidak berpotensi tsunami.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Daryono.