Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Kepulauan Talaud, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (17/4) pukul 03.55.15 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu bermagnitudo 5,5.
Gempa bumi mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (17/4) pukul 03.55.15 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu bermagnitudo 5,5.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta menyampaikan bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
-
Dimana pusat gempa di Kepulauan Sangihe? Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
-
Dimana letak Pulau Menjangan Kecil? Di Karimunjawa, terdapat sebuah pulau yang dikelilingi terumbu karang yang eksotis. Pulau itu bernama Menjangan Kecil.
-
Kapan penduduk desa memindahkan pulau terapung? Hampir setiap tahun. Dibutuhkan upaya masyarakat dan Anda harus mempunyai kekuatan untuk mendorong mereka (Pulau-red) masuk ke tempatnya,
-
Bagaimana penduduk desa memindahkan pulau terapung? Mengutip IFLScience & Northern News Now, Senin (18/9), saban tahun, masyarakat di sana harus bergotong-royong menggeser pulau dengan 20 perahu boat.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
"Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo 5,6 kemudian di-update menjadi magnitudo 5,5," katanya.
Episenter gempa bumi, lanjut dia, terletak pada koordinat 3,66 LU (Lintang Utara) dan 126,85 BT (Bujur Timur) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah tenggara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada kedalaman 46 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip)," jelas Bambang.
Berdasarkan peta guncangan (shakemap), guncangan gempa bumi ini berpotensi dirasakan di daerah Melonguane dan Tahuna dengan skala II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk melintas di sekitar).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," sebutnya.
Dia menambahkan hingga Sabtu, pukul 04.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbaunya seperti dilansir Antara.
Bambang juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Baca juga:
Sumbawa Barat Diguncang Gempa Magnitudo 5,5, Getaran Terasa hingga Mataram
Nias Diguncang Gempa 5,5 Magnitudo, Ini Penjelasan BMKG
Nias Diguncang Gempa Magnitudo 5,6, Tak Berpotensi Tsunami
BNPB Data Korban Terdampak Gempa Magnitudo 5,1 Banten Terasa hingga Jakarta
BPBD Pastikan Gempa Magnitudo 5,1 di Lebak Tidak Sebabkan Kerusakan
Gempa di Selatan Jawa Diakibatkan Aktivitas Subduksi, Tak Berpotensi Tsunami