Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Nias Selatan
Gempa tektonik bermagnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sekitar pukul 21.35 WIB, Kamis (11/5). Gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Gempa tektonik bermagnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sekitar pukul 21.35 WIB, Kamis (11/5). Gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa bumi itu memiliki parameter pembaruan dengan magnitudo 5,0.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Apa yang menyebabkan gempa bumi? “Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan,”
-
Bagaimana kekuatan getaran gempa Bantul di berbagai wilayah? Dari intensitas guncangan dengan skala MMI, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, kekuatan gempa berada pada skala IV MMI. Sedangkan di Kediri pada skala III MMI. Lalu di Mojokerto III MMI. Semakin tinggi tingkat MMI maka dampak yang dirasakan semakin besar.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,12° LU, 96,86° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilomoter arah barat daya Nias Utara, Sumut, pada kedalaman 10 kilometer," katanya dalam keterangan tertulis.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, guncangan yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," jelasnya.
Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Gunung Sitoli, Nias, dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
"Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ucap Daryono.
Namun hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," pungkas Daryono.
(mdk/yan)