Gencarkan Nilai Toleransi ke Pemuda agar Tak Mudah Dipecah Belah
"Jadi anak muda ya harus tetap berpegang pada itu. Pancasila juga semangat persatuan."
Sumpah pemuda menjadi momentum perubahan bagi bangsa Indonesia. Saat itu, pemuda memainkan fungsinya bersatu melawan penjajah. Untuk itu para generasi muda harus merawat persatuan serta kesatuan NKRI.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Seblak, Jombang, Abdul Halim Mahfudz, menuangkan pendapatnya terkait peran pemuda dalam konteks lingkungan pesantren. Dia menyebut, santri masa kini memiliki peran cukup besar.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari toleransi di Pura Agung Kertajaya? Salah satu ciri toleransi dari pura tersebut adalah keberadaannya yang berdampingan dengan Vihara Boen San Bio. Walau letaknya saling berdekatan, kedua rumah ibadah ini saling menghargai dan berkomunikasi saat mengadakan kegiatan.
-
Bagaimana TPU Keputih menunjukan toleransi beragama di Kota Surabaya? Keberadaan TPU Keputih menunjukkan betapa pentingnya keberagaman dan toleransi di Kota Surabaya. Di sini, warga dari berbagai latar belakang agama mendapatkan hak setara untuk dimakamkan di lokasi yang bersih dan layak.
-
Siapa yang menekankan pentingnya toleransi dalam konteks ini? Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Jimmy Sormin menegaskan bahwa semangat kasih bisa melampaui sekat budaya dan identitas sehingga bisa memupuk toleransi di antara masyarakat.
-
Bagaimana cara mewujudkan sikap toleransi dalam keberagaman? Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal.
-
Bagaimana toleransi diterapkan di antara Kelenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami? Apabila ada kegiatan di Masjid Jami berbarengan dengan acara di Kelenteng Kong Fuk Miau, biasanya pihak kelenteng akan bertoleransi, yaitu tidak mengadakan tari barongsai saat pembukaan perayaan tertentu.
-
Kenapa warga di Kampung Kristen Lembang bisa saling toleransi? Desa ini bisa menjadi contoh bagaimana toleransi dibangun sehingga bisa saling mendukung satu sama lain walau berlatar belakangan perbedaan.
"Para santri ataupun generasi muda bangsa kita harus memegang teguh mengenai kesatuan persatuan, memegang teguh mengenai ideologi negara," ujar Abdul dalam keterangannya, Rabu (26/10).
Pria akrab disapa Gus Iim ini mengatakan, pemuda harus mampu memegang teguh persatuan, namun ia memahami pemuda saat ini hidup di era informasi yang cepat dan deras. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri para pemuda harus memiliki bekal kebangsaan yang cukup.
"Di era sekarang itu hidup dalam era berat, informasi bisa jadi tabrakan satu dengan yang lain. Kalau pemuda itu tidak memiliki bekal, tak memiliki pengalaman tentunya bisa bingung," jelasnya.
Gus Iim menjelaskan, sebagaimana dalam Qanun Asasi KH. Hasyim Asy'ari yang diutamakan merupakan persatuan. Hal inilah yang perlu menjadi pondasi atau pegangan bagi pemuda khususnya santri dalam perannya menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Jadi anak muda ya harus tetap berpegang pada itu. Pancasila juga semangat persatuan. Sama dengan Islam juga menganggap bahwa persatuan antar-sesama itu juga sangat penting," kata jelas Direktur bidang Kerjasama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini.
Untuk itu, Gus Iim menyebut promosi nilai toleransi menjadi hal penting untuk dikampanyekan kepada para pemuda. Sebab, Indonesia ini adalah negeri yang punya ideologi hasil rumusan para leluhur bangsa, yaitu Pancasila dan kesepakatan para pendiri bangsa mengenai pentingnya menjaga keutuhan dengan merawat toleransi.
"Jadi penanaman nilai-nilai toleransi untuk menjaga persatuan antar-anak atau seluruh warga bangsa perlu dilakukan dan ditanamkan kepada para generasi muda ini," tutur cicit pendiriNahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari ini.
Untuk itu, alumni Fakultas Adab, IAIN Sunan Ampel Surabaya ini kembali menegaskan bagaimana pemuda khususnya santri harus dapat menunjukkan upaya kongkret dalam melawan radikalisme yang merusak persatuan bangsa .
"Jadi generasi muda juga harus cerdas dan cermat untuk mewaspadai apa apa yang dikemas itu yang seolah-olah itu benar. Padahal itu adalah kemas bungkusan yang dibuat buat untuk mengelabuhi generasi muda saja," tandasnya.
(mdk/did)