PGI Tekankan Pentingnya Toleransi Jembantani Keberagaman
Dia menceritakan kisah orang Samaria yang dipandang sebelah mata atau dinilai rendah oleh Bangsa Yehuda.
Masyarakat Indonesia harus memahami bahwa mereka perlu membangun dan menjembatani keberagaman yang ada.
PGI Tekankan Pentingnya Toleransi Jembantani Keberagaman
-
Kenapa toleransi penting? Toleransi artinya menghargai dan menghormati segala perbedaan yang di hadapan setiap manusia. Bukan sebagai penghalang, perbedaan sejatinya pantas dipandang sebagai pemersatu. Sehingga, perbedaan yang timbul di antara manusia dapat menjadi pelengkap antara satu dengan lainnya.
-
Kenapa penting toleransi perbedaan? Ideologi terbuka memandang perbedaan pandangan sebagai hal yang wajar dan diterima.
-
Apa maksud toleransi? Toleransi artinya menghargai dan menghormati segala perbedaan yang di hadapan setiap manusia.
-
Kenapa kata-kata toleransi antarumat beragama penting? Hal ini lantaran kata-kata toleransi antarumat beragama bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk bisa lebih menghargai dan memahami perbedaan.
-
Bagaimana cara menghargai keberagaman? Jamaah Jumat yang berbahagia,Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi.
-
Siapa yang memiliki ciri khas toleransi? Masyarakat Indonesia juga dikenal akan sikap toleransi dan keberagaman dalam kehidupan sehari-hari, yang tercermin dalam suasana kerukunan antarsuku dan antaragama.
Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Jimmy Sormin menegaskan bahwa semangat kasih bisa melampaui sekat budaya dan identitas sehingga bisa memupuk toleransi di antara masyarakat. Toleransi merupakan bagian dari semangat kekristenan.
Ia menjelaskan bahwa ajaran Kristus mengarahkan manusia untuk memiliki semangat kasih, baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia.
"Semangat kasih dapat melampaui sekat-sekat budaya dan identitas lainnya. Selama itu sesama ciptaan Tuhan, terlebih lagi kepada manusia lainnya, kita harus bisa saling mengasihi terhadap sesama," kata Jimmy dilansir Antara, Kamis (7/12).
Lulusan magister Religious and Cultural Studies Universitas Gadjah Mada itu menyebut keinginan untuk saling mengasihi bersifat transversal atau mampu menembus berbagai identitas. Selain itu, kasih tersebut juga dapat merambat ke berbagai ruang dan sekat yang biasanya terbentuk karena budaya, ekonomi, maupun politik.
Kekristenan, kata dia, melihat toleransi sebagai jalan untuk hidup menjadi makhluk yang betul-betul mengasihi dan menjalankan perintah Tuhan. Untuk itu, Jimmy mengingatkan bahwa mengasihi semua makhluk ciptaan Tuhan seharusnya menjadi naluri manusia.
Lebih lanjut, dia menceritakan kisah orang Samaria yang dipandang sebelah mata atau dinilai rendah oleh Bangsa Yehuda. Namun, Kristus menunjukkan bahwa orang-orang Samaria yang dipandang rendah itu justru menjadi bagian dalam pengajaran Kristiani, khususnya mengenai kebijaksanaan, kebaikan, dan kebenaran.
Yesus, sambung Jimmy, pernah mencontohkan untuk berdiskusi dan berdialog dengan orang-orang Samaria yang terpinggirkan kala itu, seperti tertuang dalam kisah tentang perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria yang baik hati.
"Walaupun kalangan Samaria acapkali dijauhi, Yesus mau berdiskusi dan berdialog dengan perempuan Samaria ini. Banyak juga contoh dan kisah lainnya tentang bertoleransi terhadap orang yang saat itu dianggap kedudukannya tidak setara," imbuhnya.
Ia menuturkan, contoh tersebut bisa menjadi rujukan bahwa semangat kasih dan toleransi adalah bagian dari sikap bangsa Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia harus memahami bahwa mereka perlu membangun dan menjembatani keberagaman yang ada.
"Sudah semestinya kita mau menjadikan diri kita memiliki toleransi dan berdamai dengan keadaan sekitar, sekalipun mungkin itu mengganggu kita atau berbeda dengan yang kita yakini. Melalui semangat saling mengasihi tadi, kita akan mempunyai sikap yang memanusiakan manusia," kata Jimmy.