Gencarkan Pesan Toleransi di Kalangan Generasi Muda, Jangan Mudah Dipecah Belah
Saat ini penting disampaikan pesan-pesan mengajarkan nilai kebangsaan serta persatuan.
Budaya di masyarakat dibentuk dalam situasi menghormati perbedaan karena beragamnya etnik, bahasa, budaya maupun agama. Saat ini penting disampaikan pesan-pesan mengajarkan nilai kebangsaan serta persatuan.
"Ini yang membuat nenek moyang kita memahami, menyadari pentingnya mempertahankan, menghormati perbedaan-perbedaan itu," ujar Guru Besar Ilmu Tafsir Alquran UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jajang A. Rohmana, Minggu (21/5).
-
Kenapa usia kendaraan di Jakarta mau dibatasi? Pembatasan usia kendaraan bertujuan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Kendaraan tua umumnya menghasilkan emisi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan baru. Ini disebabkan oleh teknologi mesin yang sudah ketinggalan zaman dan kurang efisien.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Jajang meyakini bahwa pemahaman moderat jauh lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia yang majemuk. Sehingga konten yang mengajarkan toleransi dan kedamaian sangat relevan dengan karakter anak bangsa.
"Di Indonesia dengan kultur majemuknya sudah sangat mendarah daging, pemahaman akan perbedaan-perbedaan, toleransi menjadi bagian penting," katanya.
Menurutnya, keselarasan antara nilai agama dan budaya bangsa harus terus dijaga. Terutama untuk mengajak generasi muda memperkuat kecintaannya pada negara.
"Dari sisi pemikiran, melalui penanaman kesadaran bagi bahwa nilai-nilai ke-Islaman dan nilai-nilai kebangsaan itu sesuatu yang tidak kontradiktif," tegas Rektor Universitas Persatuan Islam (Unipi) ini.
Jajang berharap tokoh menjadi panutan masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyampaikan pesan berisi kesejukan. Hal ini penting agar generasi muda tidak mudah terprovokasi.
"Bagaimanapun pesan yang disampaikan di era digital ini akan disorot dan mudah ditiru oleh masyarakat," tandasnya.
(mdk/did)