Generasi Muda Diminta Gencar Bikin Gerakan Lawan Intoleransi, Jangan Mudah Terprovokasi
Sumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan
Pemuda harus mampu mengobarkan semangat nasionalisme serta menjadi pionir melawan ujaran kebencian dan diskriminasi. Dengan begitu kesetaraan hak sesama warga negara diharapkan bisa terjamin.
"Penting bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk membangun gerakan sosial bertujuan melawan intoleransi. Gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan toleransi dan ajak orang lain bergabung," ujar Akademisi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta, Muhammad Abdullah Darraz dalam keterangannya, Kamis (31/10).
Menurutnya, Sumpah Pemuda mengajarkan bangsa ini untuk benar-benar bersungguh-sungguh dalam mempertahankan Persatuan dan Kesatuan bangsa. Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terorisme, radikalisme dan konflik horizontal.
"Apalagi ketika menghadapi perhelatan kontestasi politik yang cenderung menciptakan fragmentasi sosial di tengah masyarakat, maka pesan Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menghadapi tantangan tersebut," jelas Darraz.
Selain itu, Darraz menyatakan bahwa Sumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan. Perbedaan tidak sepatutnya menjadi alasan dan penyebab untuk bersatu dan membangun bangsa.
Darraz juga mengingatkan bahwa di dalam Sumpah Pemuda terkandung nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Dalam kondisi apapun, para pemuda dan pemudi perlu terus memperjuangkan demokrasi adil dan bermartabat.
"Sumpah Pemuda membawa pesan tentang pentingnya memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan, kemakmuran dan keadilan. Sumpah Pemuda adalah bukti tekad bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan," tuturnya.
Bahkan, kata Darraz, Sumpah Pemuda mengajarkan kita tentang kebebasan yang penuh tanggung jawab dalam membangun bangsa, melepaskan bangsa dari jerat kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan.
"Spirit Sumpah Pemuda ini kita perlu terus berjuang untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkap tokoh muda Muhammadiyah ini.
Darraz berharap generasi muda Indonesia harus punya peranan dalam menguatkan semangat nasionalisme di lingkungannya masing-masing. Hal ini bisa dimulai dengan mencegah sebaran informasi yang bermuatan intoleransi, radikalisme, bahkan yang mengarah pada tindak terorisme.
"Pemuda Indonesia sedini mungkin harus meningkatkan literasi dan sikap kritis terhadap paparan Informasi. Mereka perlu belajar membedakan informasi kredibel dan akurat dari informasi yang menyesatkan atau provokatif," terangnya.
Generasi muda, tambah Darraz, juga perlu mempromosikan dialog dan toleransi. Dengan segala keragaman generasi muda harus dapat membangun komunikasi sehat serta berperan aktif sebagai jembatan penghubung antar-kelompok dengan perbedaan keyakinan, budaya, atau latar belakang.
"Kuncinya adalah pada perjumpaan dengan komunitas berbeda. Mereka dapat memulai dialog yang terbuka dan saling menghormati untuk memahami perspektif yang berbeda," tandasnya.