Geng Motor dan Teror Busur Bikin Resah, Kapolda Sulsel Minta Tindak Tegas
Selama Ramadan hingga Idulfitri, sudah banyak warga yang menjadi korban geng motor dan teror busur.
Teror geng motor dan pelaku pembusuran semakin marak di Sulawesi Selatan (Sulsel) sehingga meresahkan warga. Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menaruh atensi dengan memerintahkan Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.
Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk menindak pelaku geng motor dan pelaku pembusuran yang meresahkan warga, khususnya di Makassar dan Gowa. Pasalnya, selama Ramadan hingga Idulfitri sudah banyak warga yang menjadi korban.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
"Sudah menjadi atensi dan perintah kepada Polres dan Polsek untuk tegas menindak pelaku pembusuran dan juga geng motor. Ini juga untuk memberi efek jera kepada pelaku," ujarnya kepada wartawan, Selasa (10/5).
Dia berharap pemerintah juga proaktif mencegah terjadinya perang kelompok, teror geng motor dan pembusuran. Mantan Kapolda Sulawesi Utara ini juga meminta peran orang tua menjaga dan mengedukasi anaknya.
"Masalahnya beberapa orang yang diamankan adalah anak di bawah umur. Ini sangat disayangkan, karena banyak orang tidak bersalah menjadi korban. Untuk itu perlunya peran orang tua mengawasi anaknya," tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Gowa, Ajun Komisaris Hasan Fadhlyh mengaku mengantisipasi maraknya geng motor dan juga pelaku pembusuran dengan melakukan imbauan ke pengusaha apotek dan rumah sakit. Imbauan tersebut dikarenakan selang kateter atau infus yang dibuat sebagai pelontar busur.
"Senjata busur dan pelontar yang terbuat dari selang kateter atau infus agar tidak diperjual belikan secara bebas," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga meminta rumah sakit untuk memusnahkan limbah medis agar tidak disalahgunakan. Fadhlyh berharap orang tua agar dapat memperhatikan pergaulan anak-anak remajanya dan tidak berkumpul saat larut malam.
"Saya mengajak kepada adek-adek khususnya para pemuda yang berada di Kabupaten Gowa agar bersama-sama menjaga Sitkamtibmas yang kondusif dan aman. Apabila ingin berkumpul agar kiranya mencari tempat yang aman dan tempat yang tidak mengundang aksi kejahatan tersebut," ucapnya.
(mdk/ray)