Gerakan Doa Bersama 171717 dinilai ide brilian dari Panglima TNI
Gerakan Doa Bersama 171717 dinilai ide brilian dari Panglima TNI. Melalui acara ini Panglima ingin mengajak seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke bersyukur dan berdoa meminta kebaikan bagi negeri.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan menggelar Gerakan Doa Bersama yang disebut 171717. Gerakan yang mengambil tema 'Muroja’ah untuk Lebih Berkasih Sayang' tersebut mengajak seluruh umat penganut agama dari Sabang sampai Merauke untuk berdoa bersama agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan bersatu mempertahankan NKRI.
Tokoh Pemuda, Fauzan Rachmansyah yang menghadiri acara 171717 di wilayah KODAM IV Diponegoro dan Korem 072 Pamungkas, Yogyakarta mengapresiasi gerakan doa bersama tersebut.
Menurut Fauzan, acara tersebut merupakan ide brilian dari seorang Panglima TNI. Melalui acara ini Panglima ingin mengajak seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke bersyukur dan berdoa meminta kebaikan bagi negeri.
"Bukankah janjinya yang bersyukur akan ditambah, yang berdoa akan dikabulkan. Apa yang saya rasakan dan lihat di acara ini adalah munculnya rasa semangat, kesederhanaan, dan saling kasih sayang antar sesama," katanya, Kamis (17/8).
Fauzan melanjutkan, melalui acara ini Panglima TNI juga berupaya mendorong pemuda untuk mendoakan dan menjadikan pahlawan-pahlawan bangsa seperti Pangeran Diponegoro, Iskandar Muda, Patimura, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin, dan lain sebagainya menjadi inspirasi dan teladan dalam membangun bangsa.
"Generasi muda harus mempelajari lebih dalam apa yang diperjuangkan dan meneruskan perjuangan mereka para pahlawan," tuturnya.
Selain itu, Fauzan juga berharap dari acara ini TNI semakin kuat dan dekat dengan rakyat dalam menjalankan nilai-nilai yang ada didalam Pancasila dan selalu bersinergi dengan elemen bangsa yang lain.
"Kami juga mendoakan seluruh anggota TNI yang mengabdi menegakan keadilan selalu diberikan kekuatan oleh Allah SWT, dibalas semua kebaikannya, dan yang terpenting adalah tetap teguh pada kebenaran," ujarnya.
Dengan menyatunya kekuatan TNI dan rakyat, lanjut Fauzan, tentunya akan mampu menangkal munculnya kerawanan atau proxy-proxy yang akan memecah belah negeri, terutama dengan kekuatan ekonomi yang besar dan tersistem.
"Hal ini harus ditangkal dengan membangun ukhuwah dan selalu mengingat perjuangan para pahlawan yang tidak bisa digoyahkan dengan harga berapapun untuk menegakkan keadilan dan berpegang teguh pada kebenaran," imbuhnya.