Geram pembicaraan direkam, Setnov sebut Maroef penjahat tak beretika
Sebelumnya, Setya juga menilai rekaman itu ilegal dan tak bisa dijadikan alat bukti.
Ketua DPR, Setya Novanto, menyampaikan 12 lembar pembelaan di sidang dugaan pelanggaran kode etik yang diduga dilakukannya. Salah satunya soal rekaman pembicaraan saat dirinya bertemu dengan pengusaha Rizal Chalid dan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin pada 8 Juni di Hotel Ritz Carlton, lantai 21.
Dalam pembelaannya, Setya tak terima bila pembicaraan pada pertemuaan itu direkam Maroef. Dia menilai tindakan merekam itu sangat jahat.
"Bahwa tindakan saudara Maroef Sjamsoeddin yang melakuan perekaman/penyadapan adalah tindakan kriminal dan sangat tidak beretika," kata Setya dalam lembar pembelaannya yang dibagikan pada wartawan di gedung DPR, Senin (7/12).
Dia membandingkan rekaman yang dilakukan penegak hukum dengan yang dilakukan Maroef. Menurutnya, lembaga penegak hukum yang melakukan perekaman tetap dilakukan sesuai undang-undang yang berlaku.
"Maroef Sjamsoeddin adalah pegawai swasta perusahaan asing di Indonesia (PT Freeport), bukan penegak hukum yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk merekam atau menyadap pembicaraan pejabat negara atau warga negara Indonesia siapa pun," tambahnya.
Dia memberi masukan pada MKD, bila menggunakan rekaman yang dianggapnya ilegal itu sebagai alat bukti maka akan merusak tatanan hukum di Indonesia.
"Keadilan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan akan dianggap sebagai tindakan penegakan hukum secara melawan hukum," pungkasnya.
Sebelumnya, Setya juga menilai rekaman itu ilegal dan tak bisa dijadikan alat bukti.
Baca juga:
Sidang Setya Novanto tertutup, anggota MKD minta maaf pada rakyat
Ketua sidang dan teradu satu partai, Junimart kecewa
Setnov: Saya diserang secara jahat melalui pemberitaan media
Sidang tertutup Setnov 4 jam, MKD sambung rapat internal
Setya Novanto usai jalani sidang MKD
Di sidang MKD, Setnov sebut pengaduan Sudirman rekayasa politik
Setnov tegaskan bukti rekaman permintaan saham Freeport ilegal
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang Prabowo katakan tentang dirinya menjual nama Jokowi? Masa gue jualan orang lain ya kan, emangnya gua goblok," tegasnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.