Geram Tak Kunjung Terima Solusi, Warga Depok Buang Karung-Karung Isi Sampah ke Kantor Wali Kota
Padahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.
Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda dikirimi berkarung-karung sampah. Pasalnya warga kesal karena sudah beberapa hari sampah tidak diangkut petugas lantaran TPA Cipayung longsor dan ditutup.
Padahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu. Karena bingung akhirnya warga nekat mengirim sampah ke Kantor Wali Kota Depok siang tadi.
- Suswono Temui Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS, Janji Carikan Solusi Konflik Hunian
- Ngeri Penampakan Ular Piton Raksasa Bersarang Sampai Atap Rumah Warga Depok Dijebol saat Dievakuasi Damkar
- Terungkap, Sosok Didukung Bima Arya jadi Wali Kota Bogor Periode 2025-2030
- Warga Depok Panik saat Sahur, Air Kiriman dari Bogor Masuk Rumah hingga Setinggi 1 Meter
Sekretaris PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman mengatakan, sampah tersebut berasal dari lingkungan rumah warga. Hari ini tengah menggelar program konservasi alam nasional yang serentak dilakukan oleh seluruh pengurus dan kader PDIP di masing-masing wilayah.
"Nah problemnya di Depok adalah, ketika kami berhubungan dengan pemerintah kota tempat pembuangan akhir enggak bisa digunakan karena longsor," katanya, Minggu (11/8).
Mereka bingung kemana akan membuang sampah tersebut. Karena ketika hendak dibuang ke tempat penampungan sementara pun sudah penuh luar biasa.
"Padahal sampah berserakan begini hampir di seluruh sudut Kota Depok. Maka mau di mana kami buang ini sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga," ujarnya.
Warga Kesal
Dia dan warga lainnya pun berinisiatif untuk menitipkan tumpukan sampah ini ke Pemkot Depok. Ditegaskan, ini sebagai simbol bahwa pemerintah harus segera bergerak mengatasi persoalan sampah.
"Jangan cuma lingkungan warga yang kotor, coba kalau kantor walikota kotor kayak apa rasanya," tegasnya.
Ikra menuturkan, Pemkot Depok belum ada program yang jelas dari pemerintah kota terkait persoalan sampah. Padahal, Wali Kota Depok sudah memimpin selama dua periode namun tidak juga bisa mengatasi persoalan sampah.
"Ingat loh walikota sudah dua periode, sudah habis dua periode dan teman-teman yang berkuasa di Kota Depok ini sudah 20 tahun berkuasa. Masa untuk beresin Kota Depok termasuk sampahnya sampai hari ini masih begini-begini saja," kritiknya.
Dicontohkan di kota lain, sampah sudah dapat diatasi menggunakan teknologi canggih. Bahkan dari sampah sudah dapat digunakan sebagai sumber energy.
"Sampah di tempat lain sudah bisa diselesaikan dengan teknologi. Depok katanya smart city, apa yang smart?," tanyanya.
Anggota DPRD Depok itu menilai, persoalan sampah di Depok sudah dalam kondisi darurat. Seharusnya pemerintah segera mengambil langkah agar segera tertangani. Dia pun mengaku sudah pesimis untuk berharap pada Pemkot Depok.
"Ini bisa mengingatkan pemkot ini darurat. Saya sudah ngga berani berharap. Kalaupun harus berharap harusnya pemerintah memberikan solusi, pajak udah diambil dari warga kenapa ada pungutan lagi," pungkasnya.