GP Ansor kecam pembongkaran masjid di area DPRD Surabaya
GP Ansor kecam pembongkaran masjid di area DPRD Surabaya. Selain membentangkan spanduk 'Kembalikan Masjid Kami' di area masjid yang dibongkar, GP Ansor Surabaya juga akan menyerahkan nota keberatan terkait cara Pemkot Surabaya yang ingin merobohkan masjid tanpa ada pemberitahuan lebih dulu.
Pembongkaran masjid di kompleks Balai Pemuda, atau tepatnya di belakang gedung DPRD II, Jalan Yos Sudarso menuai protes dari GP Ansor Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/10). Pembongkaran masjid oleh pihak Pemkot Surabaya, ini dilakukan sejak Senin lalu.
Selain membentangkan spanduk 'Kembalikan Masjid Kami' di area masjid yang dibongkar, GP Ansor Surabaya juga akan menyerahkan nota keberatan terkait cara Pemkot Surabaya yang ingin merobohkan masjid tanpa ada pemberitahuan lebih dulu.
"Wakil kami di DPRD saja tidak diberitahu. Tahu-tahu masjid dibongkar. Seharusnya ada pengganti masjid yang dibongkar sebagai pengganti tempat ibadah. Dikomunikasikan baru dibongkar," kata anggota GP Ansor Surabaya, Khoirur Roziqin.
Menanggapi polemik pembongkaran masjid ini, Sekretaris Dewan (Sekwan), Hadi Siswanto mengatakan, pihaknya sudah mengajukan tempat alternatif untuk ibadah sebelum dilakukan pembongkaran. "Dulu saya mengajukan gedung Balai Pemuda yang sebelah barat untuk penggati musjid selama proses pembangun," kata Hadi.
Bahkan, Hadi mengaku sempat mengusulkan dua tempat ibadah alternatif, baik untuk masyarkat umum maupun pegawai di lingkungan DPRD Surabaya. "Tempat yang pertama di atas basemant dan tempat smoking room di lantai dua gedung DPRD yang selama ini tidak difungsikan," ujarnya.
Namun, katanya lagi, sebelum usulan tempat ibadah penggati masjid disetujui, tiba-tiba sudah Pemkot Surabaya mengirimi surat penghentian aktivitas masjid. "Sebelum ada solusi itu, Minggu kemarin, tepatnya Rabu tanggal 18 Oktober, sudah turun surat perintah penghentian aktivitas masjid dan itu sudah kami kordinasikan dengan pimpinan," ucapnya.
Memang, masih kata dia, pembongkaran masjid oleh Pemkot Surabaya itu berdampak pada tempat beribadah di lingkungan dewan dan sekitarnya. "Sebelum pembongkaran itu, kami sudah rapat kordinasi dengan dinas terkait, ya itu, saya usulkan gedung Balai Pemuda yang sebelah barat sebagai tempat alternatif untuk ibadah sementara. Tapi karena banyak aktivitas jadi tidak bisa," pungkasnya.
Baca juga:
GP Ansor ajak umat salat gaib buat muslim Rohingya
GP Ansor soal kasus First Travel: Itu penipuan atas nama agama
GP Ansor dan FAPP siap ke DPR untuk lobi Perppu ormas menjadi UU
Ketua GP Ansor: Saya menyesal HTI dibubarkan kenapa baru sekarang
GP Ansor pertanyakan ideologi pihak yang tuding Jokowi diktator
GP Anshor sebut full day school bisa suburkan kelompok radikal
Ketum GP Ansor sebut kesenjangan masih lebar buah dari keserakahan & korupsi
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Anya Geraldine lahir? Anya Geraldine lahir 15 Desember 1995 di Jakarta.