Gubernur DIY Lakukan Refocusing APBD dan Danais untuk Penanganan Covid-19
Nantinya refocusing APBD DIY akan dipakai untuk penanganan Covid-19.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X akan melakukan refocusing penggunaan APBD dan Dana Keistimewaan (Danais). Nantinya refocusing anggaran ini akan dipakai untuk penanganan Covid-19.
Sultan menuturkan nantinya Danais akan dipakai untuk membantu kelompok-kelompok sosial dan juga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat kesehatan dalan penanganan Covid-19.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Bagaimana Sultan HB X menanggapi pernyataan Ade Armando tentang dinasti politik di Yogyakarta? Sultan HB X juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Raja Juli tak membahas tentang permasalahan Ade Armando. politikus PSI yang viral karena mempersoalkan dinasti politik di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Gak membicarakan itu (soal Ade Armando). Saya enggak tahu kalau itu Sekjen (PSI). Baru ketemu juga," tutup Sultan HB X.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
"Bantuan (Danais) itu memang untuk kelompok-kelompok sosial. Tapi juga untuk kelengkapan-kelengkapan ada untuk sarana prasarana kesehatan. Mungkin APD, mungkin untuk peti jenazah. Yang kedua untuk kelompok-kelompok masyarakat," ujar Sultan, Rabu (21/7).
Sultan menjabarkan dalam beberapa hari ke depan, refocusing APBD dan Danais akan selesai. "Kita sudah mendesain tidak hanya dari Danais tapi juga dari APBD untuk refocusing anggaran. Itu juga akan kita lakukan. Besok atau lusa mungkin sudah selesai semuanya. Yang Danais sudah, sekarang baru kami teliti," jelas Sultan.
Sultan menjabarkan bahwa refocusing nantinya juga akan dipakai untuk membantu UMKM dan pekerja yang di PHK. Hanya saja Sultan mengaku masih mengalami kesulitan terkait pendataan. Sultan pun meminta kepada ketua asosiasi pedagang atau pekerja bisa ikut membantu pendataan.
Sultan menjabarkan bantuan dari refocusing APBD dan Danais ini bisa pula berbentuk bantuan permodalan. Diantaranya dengan pinjaman tanpa bunga agar bisa dipakai untuk modal usaha.
"Nanti kami tidak memungut bunga, tapi bukan berbunga dalam arti tinggi ya mungkin setengah persen atau satu persen kepada anggota. Karena mereka juga pebisnis. Itu berupa utang, misalnya," ucap Sultan.
Sultan berharap lewat bantuan-bantuan itu bisa membantu masyarakat. Selain itu bisa memperkuat modal pedagang dan ekonomi masyarakat.
"Yang penting kita bisa untuk meringankan beban kehidupan mereka. Mungkin juga tergerus tidak hanya sekadar beban untuk makan tapi juga modal kerjanya pun mungkin juga sudah untuk makan. Ini pilihan-pilihan yang cepat bisa kita ambil tapi itu bisa kita pertanggungjawabkan kalau ada pemeriksaan dari BPK," pungkas Sultan.
Baca juga:
Ridwan Kamil Sebut 3 Penyakit Penyerta Ini Penyebab Pasien Covid-19 di Jabar Gugur
Dokter Reisa Beberkan Tiga Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Keluar dari Pandemi
Kemenkes Terus Tingkatkan Pemenuhan Oksigen, Testing dan Tracing Covid-19
Luhut Klaim Hasil PPKM Darurat: BOR RS dan Kasus Covid-19 Turun Signifikan
Menko Luhut: Kita Punya Tanggung Jawab ke Rakyat & Konstituen, Jagalah Sikap!