Gubernur Riau Tak Ingin Ada Lagi Petani Ditangkap karena Karhutla
Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada warganya khususnya petani, agar tidak lagi tersangkut hukum karena terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Dia meminta para petani atau warga agar tidak menerima uang dari orang yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada warganya khususnya petani, agar tidak lagi tersangkut hukum karena terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Dia meminta para petani atau warga agar tidak menerima uang dari orang yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
Syamsuar melihat pengalaman permasalahan karhutla sebelumnya, ada beberapa warga yang ditawarkan sejumlah uang dan kemudian akhirnya malahan menjadi korban terjerat kasus hukum.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
Sementara orang yang membayar warga itu hanya mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak dari pembakaran tersebut.
"Saya tak ingin lagi ada warga Riau yang berhadapan dengan hukum hanya karena diberi uang oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara membakar," kata Syamsuar, kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
Syamsuar tak bosan-bosannya mengajak seluruh pemuka agama, tokoh adat hingga kepala wilayah mulai dari tingkat RT hingga bupati dan wali kota untuk turut mengedukasi masyarakat. Para tokoh itu diharapkan agar mengingatkan warga, jika membuka lahan dengan cara membakar adalah cara yang salah dan membahayakan.
"Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini yang masih membebani kehidupan masyarakat," kata Syamsuar.
Syamsuar juga sudah melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau serta DPRD Riau untuk mencari solusi supaya jangan membuka lahan dengan cara membakar.
"Sampai saat ini masih saja ada yang ditangkap karena karhutla, artinya tidak jera yang juga jadi beban bagi kita semua. Untuk itu sosialisasi terus dilakukan dengan baik. Karena semua ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah dan TNI-Polri saja, melainkan juga harus dilakukan secara bersama-sama," tegas Syamsuar
Pemprov Riau juga sudah menyiapkan berbagai program untuk masyarakat. Di antaranya menyediakan alat berat secara gratis untuk membuka lahan. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin mebuka lahan bisa mengajukan kepada intansi terkait di daerah yang akan diteruskan ke tingkat provinsi.
"Alat berat itu sudah disediakan di PUPR Riau, jadi masyarakat bisa mengajukan peminjaman dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan," kata Syamsuar.
Baca juga:
Helikopter Bantuan KLHK untuk Pemadaman Karhutla Riau Alami Kerusakan
Larang Pembakaran, Pemprov Riau Siapkan Ekskavator untuk Buka Lahan Petani
Kebakaran 5,5 Hektare Lahan Gambut di Aceh Barat sedang Proses Pendinginan
Jalankan Arahan Jokowi, Kementerian LHK Intensifkan Patroli Cegah Karhutla
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Nagan Raya Aceh Mencapai 17,5 Hektare