Gubernur Sumsel Klaim Kualitas Udara Masih Aman Meski Dikepung Kabut Asap
"Artinya masih boleh beraktivitas di tempat umum," ungkap Deru
Meski kualitas udara sudah memasuki level sangat tidak sehat hingga berbahaya, Gubernur Sumsel Herman Deru masih mengklaim masih aman untuk beraktivitas di luar rumah. Sementara kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di sejumlah daerah di provinsi itu.
Deru mengatakan, kualitas udara di daerahnya masih berstatus sedang. Dalam kondisi itu, menurutnya, kesehatan masyarakat belum terpengaruh kabut asap.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
"Artinya masih boleh beraktivitas di tempat umum," ungkap Deru, Rabu (18/9).
Oleh karena itu, dia menyebut belum diperlukan didirikan rumah singgah atau safe house untuk masyarakat agar terhindar terpapar asap. Sebab, kualitas udara masih bersifat fluktuatif, kadang sedang bahkan sempat membaik.
"Kemarin sempat levelnya 60 (µgram/m3), bahkan ada 30 (sehat)," kata dia.
Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Bambang Beny Setiaji mengatakan, konsentrasi PM 10 yang tercatat di Stasiun Klimatologi Palembang pada 18 September 2019 pukul 00.00-07.00 WIB tercatat sempat menyentuh kategori berbahaya dengan nilai maksimum 301 µgram/m3.
Kemudian turun menjadi tidak sehat pada rentang pukul 22.00-08.00 WIB dan kondisi sehat hingga sedang umumnya terjadi pada rentang waktu 08.00-22.00 WIB.
"Ini berpotensi diperburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi (partikel basah/uap air) sehingga membentuk fenomena smog (kabut asap)," terangnya.
Tebalnya kabut asap berdampak pada penurunan jarak pandang. Pagi tadi sempat berkisar 700-800 meter. Jarak pandang meningkat 1,5 km pada siang hari dan naik menjadi 7 km pada sore harinya.
"Dan kembali terus menurun hingga pukul 05.00-06.00 WIB," kata dia.
Baca juga:
BMKG: Kualitas Udara di Palembang Masuk Level Berbahaya
Gubernur Sumsel Dibully Gara-gara Video Beri Makan Domba Saat Kabut Asap
Demo Kabut Asap di Kantor Gubernur Sumsel, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
Sumsel Diselimuti Kabut Asap, Herman Deru Batal Kunker ke Korsel & Rumania
Kabut Asap Mengkhawatirkan, Warga Riau Mengungsi ke Medan