Gudang Elpiji oplosan digerebek polisi, satu karyawan ditangkap
Gudang ini mengoplos gas 3 kg menjadi 12 kg dan menjualnya di bawah harga pasar.
Mahalnya harga Elpiji seberat 12 kilogram dimanfaatkan segelintir orang untuk mencari keuntungan. Di Pekalongan, Jawa Tengah sebuah gudang pengoplos Elpiji dari 3 kilogram dipindah ke Elpiji 12 kilogram di grebek Satreskrim Polres Pekalongan Kota pada Sabtu (14/1) dini hari.
Gudang pengoplos Elpiji ini terletak di Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Diduga informasi penggerebekan bocor karena pemilik gudang berhasil kabur sesaat sebelum penggerebekan. Alhasil, petugas hanya menangkap seorang pekerja dan barang bukti berupa ratusan tabung Elpiji 3 kilogram dan tabung Elpiji 12 kilogram.
"Modusnya dengan cara memindahkan isi tabung dari 3 kilogram ke 12 kilogram dengan cara disuntik," ungkap pekerja gudang oplos Elpiji, Muhlisin di Mapolres Pekalongan Kota, Sabtu (14/2).
Muhlisin yang mengaku sudah bekerja selama 4 bulan ini menjelaskan tabung 12 kilo oplosan itu dijual di sejumlah toko sekitar kota batik dengan harga Rp 105 ribu per tabung, padahal harga resmi dari Pertamina Rp 160 ribu per tabung.
"Dijual ke sejumlah toko, mereka tidak tahu jika gas di dalamnya dari hasil suntikan," terangnya.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Bambang Purnomo mengatakan pelaku menjalankan bisnis sejak lebaran tahun kemarin, berkat informasi dari masyarakat akhirnya pihaknya berhasil mengendus bisnis ini.
"Sementara pemilik gudang yang kabur sudah dikantongi identitasnya, saat ini dalam pengejaran," pungkas Bambang Purnomo pendek.
Guna pemeriksaan lebih lanjut ratusan tabung Elpiji baik 12 kilo maupun 3 kilo diamankan ke Mapolres Pekalongan Kota untuk proses penyelidikan dan pengungkapan kasus lebih lanjut.