Gunung Anak Krakatau mengalami 101 letusan, pijar api setinggi 200 meter
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 101 kali letusan sejak Senin (8/10) hingga Selasa dini hari.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 101 kali letusan sejak Senin (8/10) hingga Selasa dini hari.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Deny Mardiono, petugas Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, diterima di Bandar Lampung, pada periode pengamatan 8 Oktober 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB itu, menunjukkan kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan sanggar batik Krakatoa didirikan? Gambarkan kondisi alam Cilegon dan Banten Keberadaan batik yang didirikan oleh pasangan suami istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry pada 2014 ini tak terlepas dari dari minatnya akan batik dan sosial budaya di kotanya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Di mana letak Gunung Bromo? Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.
-
Siapa yang bertugas memantau gunung berapi di Indonesia? Dilansir situs resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga yang bertugas memantau gunung berapi.
Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api, aliran lava pijar ke selatan dan lontaran pijar setinggi lebih kurang 100-200 meter ke segala arah. Terdengar suara dentuman dan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Ombak laut tenang.
Aktivitas kegempaan terpantau letusan 101 kali, amplitudo 30-48 mm, durasi 53-162 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-52 mm (dominan 45 mm).
Gunung api yang terus tumbuh meninggi dan berada pada ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini selama pemantauan itu, menunjukkan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur dan barat. Suhu udara 26-32 Celsius, kelembapan udara 62-86 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km. Dikutip dari Antara.
Baca juga:
Sejarah tsunami terbesar di muka bumi, dua di antaranya di Indonesia
Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar, masyarakat diimbau tenang
BMKG: Gunung Anak Krakatau terus alami gempa tremor
Gunung Anak Krakatau keluarkan 56 kali letusan, status masih waspada
29 Kali meletus, Gunung Anak Krakatau berstatus waspada
Gunung Anak Krakatau 2 kali meletus, wisatawan dilarang dekati kawah