Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Erupsi, 860 Warga Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT erupsi, 860 warga mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Erupsi, 860 Warga Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi, Senin (1/1) kemarin.
Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera menginformasikan, gunung kembar itu naik status dari level II Waspada ke level III Siaga.
Plt Kalak BPBD Flores Timur Ahmad Duli mengatakan, dari pendataan yang dilakukan, sebanyak 860 warga menempati beberapa titik posko pengungsian.
"Tadi pak penjabat Bupati juga turun langsung ke lapangan. Kita lakukan pendataan dan dari 860 warga, banyak yang sudah pulang ke rumah," kata Ahmad Duli, Selasa (2/1).
Dia mengaku telah melakukan pengiriman logistik serta makanan ke posko pengungsian.
"Ada enam tenda umum dan keluarga, dua dapur umum, air minum tiga tangki, lauk pauk berupa beras dan mie, kasur lantai dan 2000 masker," ungkapnya.
Untuk memastikan kondisi kesehatan warga, pihaknya sudah menerjunkan tenaga medis di Puskesmas Wulanggitang untuk melakukan pemeriksaan rutin.
"Dari hasil pemeriksaan nakes, ada warga dan anak-anak yang terserang batuk pilek karena kurang istrahat," ujar Ahmad Duli.
Ia menambahkan, BPBD saat ini tengah berkoordinasi dengan dinas kesehatan Flores Timur untuk mengantisipasi penyediaan obat-obatan.
"Kita antisipasi warga terkena penyakit lain, apalagi kalau lama di posko pengungsian. Sehingga kita koordinasi dengan dinas kesehatan agar siapkan obat-obat lain," tutup Ahmad Duli.
Situs Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau sekitar 1.723 meter dari atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.2 mm dan durasi 53 detik.
Sementara Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, mengupdate status gunung dari Waspada ke Siaga.
"Penyampaian peningkatan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga)," demikian bunyi keterangan itu.
Masyarakat sekitar kembali diimbau untuk tidak beraktivitas atau berada dalam radius dua kilometer dari pusat Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi gas beracun.