Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Hampir Sepekan, Pengungsi Mengeluh Kekurangan Pakaian
asyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi.
Masyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi. Para pengungsi mulai merasa tidak nyaman karena kekurangan pakaian dalam.
Sebanyak 705 orang pengungsi di posko SMA Negeri 1 di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena mengeluhkan hal yang sama. Karena saat mengungsi pada Minggu malam, masyarakat yang terdampak hanya membawa pakaian seadanya.
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, BNPB: 11.553 Orang Mengungsi di 8 Titik
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Warga Tewas & Ratusan Rumah Rusak Parah
- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Jumlah Pengungsi Mencapai 2.331 Orang
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Tiga Desa di Flores Timur Tertutup Abu Vulkanik
Koodinator Posko Pengungsian SMA Negeri 1 Titehena, Emanuel Hurint mengaku, ada yang pengungsi hanya bawa pakaian di badan, sehingga untuk saat ini kebutuhan mendesak mereka yang paling utama berupa baju dan celana, pakaian dalam orang dewasa, serta pembalut bagi para pengungsi wanita.
"Untuk posko yang ada di Lewolaga ini kan kami survei dari ruangan ke ruang itu mereka lebih banyak membutuhkan pakaian dalam. Pakaian dalam perempuan maupun laki-laki, soalnya waktu erupsi itu mereka mengenakan pakaian seadanya saja," jelasnya, Sabtu (9/11).
Menurutnya, saat mereka masuk ke ruangan untuk bertanya kebutuhan mendasar, para pengungsi lebih banyak menjawab sangat butuh pakaian dalam. Karena ada yang belum ganti pakaian di badan, maupun pakaian dalam sejak hari pertama mengungsi.
"Ada yang sampai sekarang seperti ibu-ibu masih menggunakan baju yang sama. Jadi kadang koordinator masuk dan bertanya kepada mereka, mereka menangis dan mengatakan bahwa kami ini pakaian dalam satu saja sampai hari ini. Jadi dari hari pertama sampai hari ini juga kami tetap seperti ini," ungkap Emanuel Hurint.
Sehingga, dia berharap kepada pemerintah maupun semua pihak agar memperbanyak bantuan sandang karena bantuan pangan sudah sangat melimpah di hampir seluruh posko yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Flores Timur.
"Kami mohon supaya bagaimana pemerintah mereka bisa memberikan bantuan itu spesifik langsung kepada kami seperti pakaian dalam. Soal logistik atau makanan itu mereka rasa sudah dipenuhi dan mencukupi," tutup Emanuel Hurint.
Data Pengungsi
Untuk diketahui, sesuai data dari BPBD Kabupaten Flores Timur, jumlah pengungsi hingga hari ini telah mencapai 8.431 orang yang tersebar di 7 kecamatan di Flores Timur, serta Kabupaten Sikka.
Berikut rinciannya:
1. Kecamatan Titihena 4.149 Orang
2. Kecamatan Wulanggitang 1.821 Orang
3. Kecamatan Ile Bura 25 Orang
4. Kecamatan Demon Pagong 135 Orang
5. Kecamatan Larantuka 85 Orang
6. Kabupaten Sikka 2.187 Orang
7. Kecamatan Ile Mandiri 20 Orang
8. Kecamatan Adonara Timur 9 Orang
Total pengungsi 8.431 Orang.