Gus Yahya Ungkap Alasan PBNU Gelar Pengukuhan Pengurus di Balikpapan
Menurut Gus Yahya, pemindahan Ibu Kota Negara membawa dampak positif, apalagi bila dibangun dan dirancang sebaik-baiknya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, pengukuhan pengurus PBNU Periode 2022-2027 yang akan digelar di Balikpapan pada Senin (31/1) bertujuan untuk merasakan atmosfer Ibu Kota Negara Nusantara.
“Pengukuhan di Balikpapan, di Kalimantan Timur ini Karena kami ingin merasakan atmosfer Ibu Kota Nusantara ini, ibu kota negara yang baru,” katanya di Balikpapan, Minggu (30/1). Balikpapan adalah gerbang menuju Nusantara, lebih kurang 70 km barat laut Kota Minyak. Sebelum ibu kota baru negara itu memiliki semua fasilitas pendukung, maka Balikpapan juga menjadi kota penyangganya.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Mengapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? "Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan," paparnya.
-
Bagaimana Hasan Gipo terpilih sebagai Ketua Umum PBNU? Hasan Gipo terpilih jadi ketua umum berdasarkan hasil musyawarah untuk menyepakati siapa saja yang akan menjadi ketua dan petinggi NU.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Gus Kikin akan menjalankan tugasnya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? "Ta'aruf dulu, pengenalan apa yang harus dilakukan dan dilanjutkan sebagai suatu inovasi. Ya kita mengalir saja," kata Cicit dari pendiri NU ini.
Gus Yahya didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saefullah Yusuf turut dalam gladi bersih acara pengukuhan tersebut, yang dijadwalkan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Menurutnya, pemindahan Ibu Kota Negara membawa dampak positif, apalagi bila dibangun dan dirancang sebaik-baiknya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Rancangan ibu kota baru negara disebut forest city, yaitu kota yang tetap memberi tempat bagi hutan dan ruang terbuka hijau yang banyak dan tidak banyak mengubah kontur atau bentang alam. Sarana transportasi juga banyak menggunakan kendaraan listrik, sehingga tidak akan mencemari udara.
“Mudah-mudahan Ibu Kota Negara yang baru ini bisa membawa dampak yang baik, seperti yang kita inginkan dan menjadi tempat yang berkah,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Gus Yahya bersama rombongan sudah menyempatkan diri meninjau kawasan yang akan dibangun pusat pemerintahan, di mana ada titik nol Ibu Kota Negara.
Pada kesempatan ini Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU berencana membangun kantor di lokasi Ibu Kota Negara tersebut. Untuk itu dirinya sudah bertemu dengan sejumlah pimpinan NU di Penajam dan Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser Utara.
“Semuanya tadi bersepakat kerja sama memfasilitasi pengadaan gedung kantor PBNU. Nantinya akan kami kembangkan NU Center dan menjadi satu titik penanda di Nusantara, Ibu Kota Negara yang baru,” ujarnya.
Menurut dia, Kantor PBNU itu nantinya juga akan menjadi pusat layanan berbagai kegiatan, mulai dari dakwah, pendidikan, kesehatan ekonomi dan lainnya.
Baca juga:
Jokowi Ingin NU Punya Aplikasi Digital Mengaji dan Jual Beli
Ketika Jokowi Bingung Pilih Sarung atau Celana Panjang untuk Hadiri Acara NU
Jokowi: NU Merupakan Potensi Bangsa yang Sangat Besar
Jokowi Sebut NU Tunjukkan Wajah RI yang Teduh dan Ramah
Wapres Harapkan NU Terus Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Wapres Maruf Amin Bertolak ke Balikpapan Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU
Ketua DPR Apresiasi Kepengurusan PBNU yang Mengakomodir Perempuan