H-2 Lebaran, harga daging di Lubuklinggau tembus Rp 150 ribu/kg
Harga naik jadi Rp 150 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram.
Harga daging sapi yang dijual pedagang di beberapa pasar dan pusat perbelanjaan di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mencapai Rp 150 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Lubuklinggau Farida Aryani mengatakan kenaikan harga daging diprediksi akan meningkat lebih tinggi menjelang H-1 lebaran.
-
Kenapa opor daging sapi cocok untuk disajikan di hari raya Idul Fitri? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
-
Mengapa semur daging sapi cocok dijadikan hidangan untuk hari raya? Berbagai resep cara membuat semur daging sapi berikut sangat cocok disantap sebagai hidangan hari raya Idul Adha. Rasanya yang gurih dan manis, nikmat dikonsumsi bersama nasi putih hangat yang mengenyangkan.
-
Mengapa rendang daging sapi cocok disajikan sebagai menu Lebaran? Sebagaimana diketahui, Lebaran identik dengan acara kegiatan silaturahmi.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.
-
Kenapa Sapi Lada Hitam banyak dijual di tempat makan? Bahkan, sapi lada hitam banyak dijual di tempat makan hingga restoran.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Kita tetap akan meminimalisir agar harga daging itu tidak terlalu tinggi karena stok diperkirakan cukup termasuk bahan kebutuhan pokok lebaran," katanya.
Khusus untuk kebutuhan daging dengan harga yang cukup tinggi itu tak mungkin bisa dijangkau oleh masyarakat kecil, kecuali ada operasi pasar khusus daging.
"Kita sekedar mengimbau dan melakukan pembinaan terhadap pedagang agar tidak menaikan harga bahan pokok terlalu tinggi seperti daging, telur dan daging ayam potong," katanya.
Salah seorang penjual daging di Pasar Satelit, Kota Lubuklinggau, Armen (38) mengatakan naiknya harga jual daging itu lumrah terjadi setiap menjelang Lebaran karena animo masyarakat untuk mendapatkan daging cukup tinggi.
"Kami hanya memanfaatkan momen tersebut meskipun stok daging cukup tapi serbuan pembeli dalam satu dua hari menjelang Lebaran itu adalah waktu paling tepat untuk mengembalikan kerugian selama ini," ujarnya.
Dia menuturkan pada hari-hari biasa permintaan masyarakat akan daging sangat rendah karena di samping tingkat ekonomi mereka anjlok, juga masyarakat sudah beralih mengkonsumsi ikan dan ayam potong.
"Kenaikan harga itu adalah hukum dagang, bila permintaan tinggi tentu harga akan naik, tetap bila stok banyak dan permintaan sedikit maka akan terjadi penurunan harga," katanya.
Dia memperkirakan harga daging menjelang H-1 lebaran bisa mencapai antara Rp 170 ribu hingga Rp 190 ribu per kilogram, demikian juga harga daging ayam akan mencapai Rp 40 ribu dari saat ini sekitar Rp 36 ribu per kilogram.
Untuk harga ikan air tawar akan naik sekitar 20 persen atau menjadi Rp 22 ribu dari harga hari-hari biasa karena stok ikan air tawar cukup banyak di pasaran.
Sedangkan harga sayur-mayur terutama kacang buncis, kol bulat, sawi putih, seledri dan bawang daun masih akan bertahan karena harganya sudah naik sejak pekan lalu.
Baca juga:
Jelang Lebaran, harga daging sapi di Gunung Kidul tembus Rp 130 ribu
Jelang lebaran, harga daging di Banyumas tembus Rp 150 ribu per kg
Daging beku masuk pasar, mentan sebut tak pernah ada dalam 70 tahun
Menteri Amran: harga daging sudah turun ke Rp 80.000 tapi belum rata
Amran ancam cabut izin importir jika pura-pura jual daging murah
Sidak 3 pasar, Amran senang harga daging sapi sudah Rp 85.000 per kg
Ratusan ibu-ibu padati bazar daging di Cilincing