Habitat Diserobot Warga, 8 Gajah Sumatera di Lahat Dievakuasi
Delapan ekor gajah Sumatera yang hidup di hutan suaka alam di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terpaksa dievakuasi ke suaka margasatwa Muara Sugihan, Banyuasin. Langkah ini diambil lantaran adanya sengketa lahan antara pemerintah dan masyarakat.
Delapan ekor gajah Sumatera yang hidup di hutan suaka alam di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terpaksa dievakuasi ke suaka margasatwa Muara Sugihan, Banyuasin. Langkah ini diambil lantaran adanya sengketa lahan antara pemerintah dan masyarakat.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman S Hasibuan mengungkapkan, evakuasi dilakukan menggunakan truk terbuka selama dua hari sejak Minggu (16/3). Saat ini petugas tengah mengupayakan pemindahan dua gajah lagi yang masih berada di hutan itu.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan purba apa yang ditemukan terjebak dalam getah pohon damar? Fosil cacing parasit laut, bagian dari cacing pita laut, ditemukan terperangkap di dalam getah pohon damar.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.
-
Bagaimana petani tersebut tertangkap? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi. Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman.
-
Kenapa Waduk Gajah Mungkur dibangun? Waduk ini dibangun pada tahun 1978 dengan maksud untuk menyediakan sumber daya air bagi irigasi, perikanan, dan energi listrik.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
"Di hutan itu ada sepuluh gajah, kita evakuasi delapan ekor gajah dari Lahat ke Banyuasin. Masih ada dua gajah lagi yang belum dievakuasi, satu jantan satu betina," ungkap Genman kepada merdeka.com, Rabu (20/3).
Dijelaskannya, evakuasi dilakukan karena adanya penyerobotan tanah di hutan suaka alam oleh warga sekitar yang menyebabkan pakan alami yang tersedia semakin terbatas. Keamanan gajah termasuk pawangnya juga terancam mengingat konflik lahan antara warga dan BKSDA belum tuntas.
"Mengingat adanya penyerobotan kawasan tersebut oleh oknum masyarakat sekitar, maka gajah-gajah itu kita evakuasi, pawang-pawangnya juga," ujarnya.
Menurut dia, lahan hutan suaka alam yang menjadi habitat gajah di Lahat seluas 210 hektare. Sementara lahan yang bisa ditempati gajah sekitar 70 hektar, hanya saja 30 hektar diantaranya diserobot warga.
"Kasus penyerobotan lahan ini dalam penanganan pihak berwajib," pungkasnya.
Baca juga:
BKSDA Aceh Kembali Temukan Gajah Tewas Tanpa Gading
Lima Tahun Terisolir, Gajah Septi Berhasil Dikembalikan ke Habitatnya
Gajah Liar Penuh Luka dan Tanpa Gading Ditemukan Mati di Bener Meriah Aceh
Retno, gajah jinak di Conservation Respon Unit Mila tewas
Diduga Korban Perburuan, Gajah Liar Tanpa Gading Ditemukan Mati di Pidie Jaya
Polisi tangkap terduga pembunuh Bunta, gajah jinak di Aceh