Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Dua ekor gajah jantan itu masuk ke permukiman warga di Desa Makmur, Kabupaten Pelalawan, Riau dan merusak tanaman pisang.
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Banjir mengakibatkan habitat gajah liar di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan.
Dua ekor gajah jantan itu masuk ke permukiman warga di Desa Makmur, Kabupaten Pelalawan, Riau dan merusak tanaman pisang.
Dalam video dilihat merdeka.com di media sosial TikTok Senin (8/1), seorang pria mengatakan dua ekor gajah itu berada di belakang rumah Pak RW. Bahkan sehari sebelumnya, pria itu mengaku telah melihat gajah di belakang rumahnya.
"Itu di jalur satu, belakang rumah Pak RW. Kemarin di belakang rumah saya, gajahnya makan pisang saya, habis semuanya," kata pria itu dalam postingan akun TikTok Isco Jait.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alan (BKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan sejak dua pekan terakhir, kedua ekor gajah masuk kampung karena habitat aslinya kini terendam banjir.
Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
"Benar ada dua ekor gajah masuk ke Desa Makmur atau SP 6 di Pelalawan. Tetapi itu sudah dimonitor sama petugas lapangan," kata Genman, Senin (8/1).
Genman menyebut pemantauan dipimpin langsung Kabid Wilayah I BBKSDA, Andri Hansen Siregar. Gajah masuk kampung di Pelalawan akibat habitat aslinya terendam banjir.
"Ini kan musim hujan, habitat aslinya pada terendam. Maka gajah-gajah ini bergeser cari lahan yang kering dan aman," katanya.
Sementara, Andri Hansen Siregar menyebut gajah tersebut berasal dari kantong gajah di Tesso Selatan. Gajah masuk ke kawasan perkampungan sejak 2 pekan terakhir.
"Dua ekor gajah ini masuk perkampungan sudah sejak 2 pekan lalu. Jadi memang di habitat aslinya Tesso Utara terendam banjir. Itulah sebabnya mereka bergeser," kata Andri Hansen.
Gajah tersebut teridentifikasi dewasa dan terpisah dari kelompoknya. Namun, saat ini gajah mulai bergeser ke perkebunan sawit perusahaan meninggalkan perkampungan penduduk.
Sebagai antisipasi, petugas Balai BKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Damkar, BPBD, polisi dan TNI di lokasi. Bahkan di lokasi petugas juga mrmantau pergeseran gajah.
"Posisi mulai bergeser menjauhi kampung. Mereka ini terpisah dari kelompoknya dan masuk kampung, tentu kami pantau terus supaya tak terjadi konflik dan kami imbau warga jangan menjadikan gajah tontonan, apalagi mendekati," katanya.