Hadiri Maulid Nabi dengan petinggi Aceh, SBY ucapkan permintaan maaf
Kepada pemimpin Aceh, SBY meminta perdamaian terus dijaga.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan permintaan maaf kepada warga Aceh yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah. Permintaan maaf tersebut menurutnya, belum sempat diutarakan ketika dirinya berakhir menjabat sebagai Prsiden pada tahun 2014.
"Selama satu tahun tiga bulan ini saya belum sempat berpamitan secara resmi kepada saudara. Di atas mimbar ini saya mohon maaf," kata SBY dalam sambutannya, Sabtu (6/2).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mendoakan agar masyarakat Aceh terhindar konflik-konflik. Kepada pemimpin Aceh, ia meminta agar terus menjaga perdamaian di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
"Saya mohon para pemimpin di Aceh, dan semua pejabat negara dan pemerintah, teruslah memperkuat perdamaian, jangan sampai mundur ke belakang, sudah panjang yang kita lewati, setelah perdamaian datang, tugas kita mensejahterakan," ujarnya
"Itu tidak semudah membalikkan tangan (konflik). 2005 perdamaian datang, 5 tahun itu bisa lewati. Ketika 2015, tahun lalu, alhamdulillah masih kokoh," lanjutnya.
Selain Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan, Maulid Nabi yang digelar di Aula Serbaguna Perumahan DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan ini juga dihadiri Wali Nangroe Tengku Malik Mahmud Al-Haytar, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Bupati dan Walikota Aceh, Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tengku H. Hasanoel Basry, Para Ulama karismatik Aceh: Abu kuta Krueng, Waled Marhaban, Abu Mahmmudin, Waled Husaeni, Abuya Buhari, anggota DPR RI asal Aceh Teuku Riefky Harsya dan 1000 Masyarakat Aceh dari berbagai paguyuban rantau dari Kabupaten Kota se-Aceh.