Persatuan Ulama Seluruh Aceh, Organisasi Pergerakan Nasional Terbesar di Tanah Rencong
Organisasi ini lahir atas keputusan musyawarah ulama seluruh Aceh tepat pada upacara Maulid Nabi Muhammad pada tahun 1939.
Masa pemerintahan kolonial Belanda memang melahirkan banyak sekali organisasi dengan ragam identitas dan corak. Organisasi ini menjadi wadah bagi orang-orang yang ingin melawan kolonial Belanda sekaligus memperjuangkan keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia pada saat itu.
Bergeser ke bagian ujung barat Indonesia, tepatnya Aceh terdapat sebuah organisasi dengan basis yang cukup besar di sana, yaitu Persatuan Ulama Seluruh Aceh atau disingkat dengan PUSA. Organisasi ini diinisiasi oleh ulama atau Tengku yang memiliki pemikiran progresif yang menginginkan perubahan dalam masyarakat.
-
Bagaimana Teungku Muhammad Daud Beureueh memperjuangkan Islam di Aceh? Ia yang terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi itu menghimpun ulama aktif di Aceh dalam program pengembangan sekolah-sekolah agama yang lebih modern sekaligus meningkatkan kualitas sekolah Islam di Aceh.
-
Siapa tokoh intelektual tersohor dari Aceh? Salah satu tokoh tersebut bernama Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kenapa Rencong Aceh jadi simbol Aceh? Senjata Pusaka Melansir dari situs resmi Pemprov Aceh, Rencong Aceh merupakan senjata pusaka bagi rakyat Aceh dan sudah menjadi simbol keberanian, keperkasaan, pertahanan diri dan kepahlawanan Aceh dari masa ke masa.
-
Siapa yang membawa Aceh ke masa kejayaan? Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.
-
Apa yang membuat Aceh menjadi pusat ilmu pengetahuan? Kesultanan Aceh kemudian dikenal sebagai kerajaan kaya dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.
-
Apa fungsi Rencong Aceh? Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Rencong Aceh berfungsi sebagai senjata jarak dekat untuk melawan musuh. Namun, terdapat keunikan dari senjata ini yaitu dari segi bentuk, Rencong memiliki mata pisau yang tajam dan terasa di satu sisi saja.
Selain itu, PUSA juga menjadi pedoman bagi masyarakat Aceh dan banyak dari mereka yang memilih untuk bergabung. Tak heran jika organisasi ini sangat berkembang pesat sekaligus mempersatukan sebagian besar pemimpin pergerakan dalam satu wadah.
Seperti apa sejarah dan perkembangan organisasi PUSA ini? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Lahir dari Keputusan Musyawarah
PUSA pada masanya menjadi salah satu organisasi yang jelas dalam berbagai pergerakan maupun perjuangannya. Faktor ini menjadi penyebab PUSA memiliki banyak pengikutnya jika dibandingkan dengan organisasi pergerakan lainnya.
Perhimpunan Ulama Seluruh Aceh ini lahir dari hasil keputusan musyawarah ulama seluruh Aceh yang diadakan tepat pada upacara Maulid Nabi Muhammad SAW 1358 H yang bertempat di Kampus Madrasah Al-Muslim Peusangan pada tahun 1939. Tujuan utama dari organisasi adalah untuk memajukan dunia pendidikan dan memperkuat Ukhuwah Islamiyah di sana.
Saat PUSA terbentuk langsung diketuai oleh Tgk Muhammad Dawud Beureueh sebagai Ketua I, Tgk Abdurrahman Meunasah Meucap (Ketua II). Para pemimpin PUSA sendiri terdiri dari ulama-ulama modernis yang mengutamakan ibadah sesuai sunnah Rasul dan menjauhi bid’ah dan khurafat.
Dirikan Lembaga Pendidikan
Pada perkembangannya, PUSA mengupayakan untuk memajukan bidang pendidikan di Aceh. Tak hanya itu, organisasi ini juga mengembangkan lembaga pendidikan yang sudah lebih dulu berdiri, seperti Lembaga pendidikan Al-Muslim, Normal Islam Institut, Madrasah Diniyah Idi, dan sebagainya.
Hasil memajukan pendidikan oleh PUSA pun bisa langsung dirasakan dampaknya. Hampir seluruh lulusan yang didirikan PUSA pun banyak yang menjadi guru dan pejabat tinggi di sana. Mereka bisa menerjemahkan kitab kuning, membaca, dan bisa berbahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa asing lainnya.
Di bidang dakwah, anggota PUSA tidak henti-hentinya untuk terus berdakwah kepada masyarakat Aceh secara langsung terutama ketika sedang ada kunjungan tugas ke berbagai daerah. Para pemimpin PUSA sendiri selalu membaur dengan masyarakat, tidur di rumah-rumah pada pejabat kabupaten atau kota, bukan penginapan.
Dari Bidang Agama Sampai Politik
Awal berdirinya PUSA ini sepenuhnya hanya bergerak di bidang agama dan tidak sedikit pun menyentuh dunia politik. Mengutip esi.kemdikbud.go.id, bukti PUSA hanya sebagai organisasi di bidang agama tertuang dalam anggaran dasarnya yang berbunyi:
Pertama untuk menyiarkan, menegakkan dan mempertahankan syiar agama Islam. Kedua untuk menyatukan paham pada penerangan hukum. Ketiga untuk memperbaiki dan menyatukan leer plan pelajaran agama di sekolah-sekolah agama. Keempat, mengusahakan untuk mendirikan perguruan Islam dan mendidik pemuda-pemuda serta putri-putri Islam dalam keagamaan.
Keterlibatan PUSA di bidang politik ini masih samar-samar, sampai pada akhirnya terlihat jelas sejak kongres pertama pada tahun 1940. Benih-benih perlawanan terhadap kolonial Belanda mulai ditanamkan kepada pemuda melalui organisasi kepanduannya yaitu Kasyafatul Islam (KI).