Hampir 1 Juta Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online, Pemerintah Beri Pesan Tegas ke Kampus
Sebanyak 960.000 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa terlibat dalam kegiatan judi online.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan sebanyak 960.000 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa terlibat dalam judi online.
"Terkait dengan judi online, maka kelompok mahasiswa yang terlibat sampai saat ini berjumlah total 960.000 (orang)," kata Mendiktisaintek Satryo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/11).
- Temuan PPTAK: Ada Masyarakat yang Habiskan 70 Persen Gajinya untuk Judi Online
- Kemenhub Terbitkan Larangan Judi Online untuk Semua Pegawai hingga Siswa Kedinasan, Ini Daftar Sanksinya
- Dalam Sebulan, Perputaran Uang Judi Online Capai Rp200 Miliar di Wilayah Jakarta Barat
- 2 Pelajar Promosikan Judi Online dan Tawuran, Sekali Posting Raup Rp300 Ribu
Satryo mengatakan sebagian besar dari angka tersebut merupakan mahasiswa yang tersebar di perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) kini tengah menyiapkan layanan khusus pengaduan judi online di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
"Pengaduannya sekarang kita siapkan. Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta harus punya pengaduan bagi mereka yang terjebak judi online," ujarnya.
Di samping itu, Satryo juga memberikan arahan khusus kepada pimpinan-pimpinan seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia dalam upaya pencegahan judi online.
"Kemdiktisaintek perintahkan setiap pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta untuk berupaya mencegah keterlibatan dosen, mahasiswa, dan tenaga didik supaya tidak terlibat judi online," tegasnya.
Hal tersebut tidak hanya dilakukan perguruan tinggi di lingkungan Kemdiktisaintek, namun juga perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI, sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam kesempatan yang sama.
Upaya Menag
Menag Nasaruddin mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan para rektor dari berbagai satuan pendidikan tinggi keagamaan negeri Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas Islam Negeri (UIN).
"Kami telah mengumpulkan seluruh rektor di lingkungan Kementerian Agama, (baik) IAIN, UIN, STAIN, dan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama dalam satu rapat kerja," ucap Nasaruddin Umar.