Hari Tumpek Kandang, onta hingga ular ikut sembahyang di Bali
Seluruh aneka satwa di Bali tengah mendapat hari istimewa. Sebagai wilayah memiliki budaya, Bali tengah memperingati Hari Tumpek Kandang. Peringatan ini dirayakan secara simbolis terhadap segenap ternak dan hewan peliharaan.
Seluruh aneka satwa di Bali tengah mendapat hari istimewa. Sebagai wilayah memiliki budaya, Bali tengah memperingati Hari Tumpek Kandang. Peringatan ini dirayakan secara simbolis terhadap segenap ternak dan hewan peliharaan.
Peringatan ini juga dilakukan di kebun binatang. Seperti halnya di Bali Safari & Marine Park yang mengadakan persembahyangan Tumpek Kandang sebagai bentuk syukur kepada Sang Pencipta.
Bertempat di depan patung Ganesha, upacara ini dipimpin pemangku dari desa adat sekitar. Sedangkan untuk pesertanya terdiri dari gabungan karyawan Bali Safari dari berbagai divisi dan juga aneka satwa. Beberapa satwa ikut serta, di antaranya gajah sumatera, sepasang burung macau, orangutan, binturong, kuda poni, onta dan ular.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
Upacara ini banyak menyedot perhatian pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan asing. General Manager Bali Safari & Marine Park, Willliam Santoso, mengatakan bahwa dalam ajaran agama Hindu, keharmonisan hidup dengan semua makhluk dan alam semesta senantiasa diamanatkan.
"Manusia hendaknya selaras dan hidup harmonis dengan alam, termasuk tumbuh-tumbuhan dan satwa," ujar William, Sabtu (26/11).
Sementara itu, Jero Paksi menyebut upacara ini bagi sebagian umat Hindu khususnya di Bali sangat tepat dilakukan di tempat persembahyangan pura keluarga masing-masing. Di mana dalam memaknai Hari Tumpek Kandang ini merupakan hal mengingatkan pada asal muasal.
"Di hari tumpek kandang pada wuku Uye hari Sabtu, merupakan hari yang pantas untuk mengingatkan kita atau umat kepada siapa kita ini berasal. Jangan lupa sejarah dan jangan lupa kepada leluhur kita terdahulu yang menjadikan semua ini ada termasuk keeratan persaudaraan. Karenanya sangat tepat rasa bhati itu dihaturkan di pura keluarga atau sanggah kemulan," tutur Jero Paksi.
Biasanya lanjut Jero, Hari Tumpek Kandang dijadikan juga sebagai momen menyampaikan terima kasih kapada Tuhan atas pemberian hewan ternak, kemakmuran dan kesehatan.
Baca juga:
Banyak wisata air di Indonesia bikin Bali jadi khawatir
Sudah seminggu, Pantai Kuta terus dipenuhi sampah kiriman
Desember 2016, Garuda Indonesia terbang langsung Jakarta-Mumbai
Kawasan BTDC Nusa Dua ditutup 3 jam saat dilintasi ribuan pelari
Melajah Ajengan Bali, Cara Baru Nikmati Keunikan Pulau Dewata
Penginapan di Bali Dinobatkan Jadi Hotel Ramah Muslim Terbaik