Hasil Tes PCR Negatif, 196 Jenazah Dipindahkan dari TPU Cikadut Bandung
Sebanyak 196 jenazah dipindahkan dari pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Bandung. Ahli waris memindahkannya setelah mendapat hasil tes yang menyatakan jenazah tidak terpapar virus corona.
Sebanyak 196 jenazah dipindahkan dari pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Bandung. Ahli waris memindahkannya setelah mendapat hasil tes yang menyatakan jenazah tidak terpapar virus corona.
"Karena ada pasien yang meninggal di RS dikabarkan Covid-19. Tapi, akhirnya ahli waris membawa hasil dari RS yang menyatakan negatif. Kondisi tersebut membuat banyak ahli waris mengajukan permohonan pemindahan jenazah yang sudah dimakamkan di Cikadut," beber Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung Bambang Suhari, Selasa (15/6).
-
Apa yang dilakukan perajin batik di Giriloyo ketika pandemi COVID-19? “Pekerjaan kami hanya baca sholawat setiap hari. Saya berdoa sambil nangis,‘Ini kehendak-Mu ya Allah. Kalau memang Engkau menakdirkan seperti ini saya ikhlas’,” ujar Ninik mengenang kembali masa-masa sulit itu.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Saroh memulai usahanya saat pandemi? Mencoba putar otak, Saroh mulanya menyambangi para tetangganya untuk menawarkan dagangan. Agar terserap maksimal, Saroh juga menjual produknya lewat online hingga perlahan penjualannya meningkat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Bambang memaparkan, lahan khusus pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut masih tersedia. Dari 20.000 meter persegi lahan khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19, baru terpakai 5.600 meter persegi. Dari kapasitas 5.000 liang lahat baru terpakai sebanyak 1.400 liang lahat.
Dari jumlah liang lahad yang terpakai, sambung Bambang, hasil verifikasi Dinas Kesehatan menyatakan 361 di antaranya digunakan jenazah terkonfirmasi positif asal Kota Bandung. Kemudian 306 liang lahat digunakan oleh jenazah terkonfirmasi aktif yang secara data domisili berasal dari luar Kota Bandung.
"Sisanya itu adalah jenazah yang dinyatakan suspek dan probable. Selain itu ya banyak yang sudah dipindahkan," ujarnya.
Dari 1.400 liang lahad yang sudah terpakai, sebanyak 196 di antaranya telah dibongkar dan dipindahkan ke tempat pemakaman lain. Pemindahan itu atas permintaan ahli waris setelah melengkapi sejumlah persyaratan dari Distaru.
"Sebanyak 71 jenazah itu dipindahkan ke luar Kota Bandung. Sementara sisanya 125 jenazah dipindahkan ke pemakaman keluarga atau TPU milik pemerintah yang tersebar di Kota Bandung," ujarnya seperti dilansir Liputan6.com.
Bambang menyatakan, proses pemindahan cukup berpengaruh terhadap para petugas di lapangan yang sedianya disiagakan untuk menangani pemakaman jenazah lainnya.
"Belum lagi secara kesehatan juga dikhawatirkan. Karena yang mengajukan pemindahan dalam jarak hitungan bulan. Padahal saat itu menjadi proses pembusukan jenazah. Makanya kita sarankan kalau untuk pemindahan sebaiknya di atas dua tahunan agar lebih aman. Secara psikologis juga kurang baik apabila masih dalam proses pembusukan," bebernya.
Menurut Bambang, pemindahan jenazah itu disebabkan hasil swab PCR keluar beberapa hari setelah pasien meninggal. Karena itu, dia berharap pihak rumah sakit (RS) lebih cermat menegakkan status pasien.
"Mungkin hasil swab-nya baru empat hari kemudian. Pada akhirnya yang diabetes, jantung, dan atau penyebab lainnya dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Cikadut," kata Bambang.
Sumber:Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra: Pemerintah Tidak Boleh Lelah Imbau Masyarakat Taati Prokes
Analisis Penyebab Lonjakan Dahsyat Covid-19 di Indonesia
Rusun Nagrak Cilincing Bersiap untuk Isolasi Pasien Covid-19
275 Narapidana dan Petugas Lapas Narkotika Yogyakarta Tertular Covid-19
Strategi Satgas Penanganan Covid-19 Kendalikan Lonjakan Kasus
Wali Kota: Kepatuhan Warga pada Protokol Kesehatan di Semarang Turun
Tes Swab Acak di Pusat Perbelanjaan Kudus Ditemukan Dua Orang Positif Covid-19