Heboh kasus vaksin palsu, Wali Kota Semarang sidak gudang farmasi
Hendi juga mengecek ribuan vaksin asli yang ada di dalam lemari pendingin atau freezer yang ada di Lantai 2.
Pemberitaan soal penangkapan dua dari belasan pelaku pembuat dan pengedar vaksin palsu membuat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi gusar dan khawatir. Wali kota yang akrab disapa Hendi itu mendatangi Kantor Instalasi Farmasi milik Dinas Kesehatan Pemkot Semarang di Jalan Seteran Miroto, Semarang, Jawa Tengah.
Begitu tiba di Kantor Instalasi Farmasi, Hendi langsung menemui Helmi Rahayu Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Pemkot Semarang. Dalam dialognya, Hendi ingin memastikan jika di Kota Semarang tidak ada peredaran vaksin palsu.
Helmi saat ditanya Hendi menyatakan sampai sejauh ini belum ditemukan vaksin palsu di Kota Semarang. Maraknya berita vaksin palsu membuat Balai POM Semarang mulai hari ini menggelar operasi untuk mengantisipasi peredaran vaksin palsu.
"Ini sedang dicek Balai POM Semarang. Karena belinya dari pusat. Dari Kemenkes kemudian ke Provinsi dan lalu baru ke Kota. Bahan aktif tidak seperti itu. Tapi dari pembuatan steril bisa sebabkan infeksi. Dua hari bisa ketahuan," terang Helmi Rahayu Selasa (28/6) kepada Hendi.
Saat sidak, Hendi juga mengecek langsung beberapa bagian gudang di Gedung Instalasi Farmasi tersebut. Hendi juga mengecek ribuan vaksin asli yang ada di dalam lemari pendingin atau freezer yang ada di Lantai 2, Gudang Instalasi Farmasi yang berada di depan Lapangan dan Kantor Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang itu.
Hendi menyatakan kepada masyarakat Kota Semarang tidak usah risau dan khawatir terkait penangkapan dua tersangka distributor vaksin palsu di Kota Semarang kemarin. Hendi menjamin jika vaksin yang berada di rumah sakit, puskesmas, klinik dan dokter praktik di Kota Semarang adalah vaksin asli.
"Masyarakat jangan risau. Khususnya warga di Kota Semarang. Di rumah sakit pemerintah, kami jamin, kami pastikan di puskesmas dan rumah sakit vaksinnya adalah vaksin asli. Pasalnya, pengadaan langsung dari produsen kemudian disupport langsung secara resmi dari produsen," ungkap Hendi di sela-sela sidak kepada wartawan.
Hendi juga sudah meminta, baik kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk melakukan pemantauan secara langsung baik di rumah sakit, puskesmas maupun praktik dokter pribadi. Jika ditemukan vaksin palsu supaya langsung dicegah penggunaan dan peredarannya.
"Kalau di dokter praktik pribadi atau swasta di titik mana segera saya minta kepada mereka supaya langsung di-hold (dicegah) peredarannya. Kepada masyarakat jangan panik," pungkasnya.