Heboh peredaran buku anak-anak legalkan homo dan transeksual
"Yang dirusak bukanlah fisik, tetapi pikiran dan pemahaman pembaca," kritik Fahira Idris.
Buku anak-anak berjudul Why: Pubertas, menuai kontroversi. Buku bergambar tersebut memuat dialog yang seolah melegalkan transeksual dan hubungan sejenis.
Beberapa dialog yang jadi masalah adalah seorang anak perempuan mengatakan "jika seorang transgender dengan jiwa perempuan mencintai seorang laki-laki, itu boleh saja bukan?"
Lalu ada dialog adegan anak perempuan yang memperhatikan dua orang pria berpegangan tangan menggambarkan kemesraan. "Setiap orang punya hak dicintai dan mencintai, dan bila mereka mencintai sesama jenis, itu adalah pilihan. Jika boleh memilih, mereka akan mencintai lawan jenis.
Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri dan Berdaya Fahira Idris menilai ini bentuk propaganda gay, lesbian dan transgender.
"Yang dirusak bukanlah fisik, tetapi pikiran dan pemahaman pembaca. Kerusakannya tak terlihat secara langsung, tetapi menjalar secara perlahan. Tak terasa tapi akhirnya itu menjadi keburukan dan kebiasaan banyak orang," kata Fahira dalam rilisnya.
Fahira berencana menemui PT Elex Media sebagai penerbit buku ini. Dia ingin melakukan klarifikasi soal penerbitan buku itu.
"Rencananya jam 14.00 WIB ini, silakan datang," kata dia.