Heboh Rencana Bekasi Jadi Jakarta Tenggara dan Sejarahnya
Bekasi diusulkan jadi bagian Jakarta. Bagaimana ceritanya
Muncul rencana Kota Bekasi menjadi bagian dari Jakarta, yaitu Jakarta Tenggara. Namun tak semua wilayah di Kota Bekasi menjadi bagian dari Jakarta, hanya di wilayah tertentu saja. Rencana ini muncul setelah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi rencana Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin untuk membuat Provinsi Bogor Raya.
Menanggapi hal itu, Rahmat Effendi menyebut bahwa Bekasi lebih cocok menjadi bagian Jakarta. Apalagi menurutnya, DKI Jakarta pernah menawarkan agar Bekasi menjadi bagian dari wilayahnya. "Kalau Bekasi mah sudah ditawarkan sama DKI," kata Effendi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
Berikut beberapa usulan terkait Kota Bekasi yang ingin menjadi Jakarta Tenggara:
Wacana Menggelar Referendum
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan, gagasan Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta menjadi Jakarta Tenggara merupakan tawaran sangat strategis dan menggembirakan.
"Saya berharap Wali Kota Bekasi segera membentuk tim khusus untuk menggelar referendum kepada masyarakat Kota Bekasi. Karena semua akan berpulang kepada aspirasi atau jawaban dari warga itu sendiri," kata Ariyanto.
Dengan diawali referendum, Ariyanto menyakini lembaga-lembaga lain dan keputusan politik akan mengikuti jika memang semua warganya berkehendak untuk bergabung dengan DKI Jakarta menjadi Jakarta Tenggara.
Terkait dengan Bantargebang
Salah satu alasan mengapa Bekasi diusulkan menjadi bagian Jakarta Tenggara adalah masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kecamatan Bantargebang. Perlu diketahui, DKI Jakarta hingga saat ini masih membuang sampah-sampah di TPST Bantargebang.
"Karena kita semua tahu bahwa TPA nya warga DKI ada di wilayah administrasi Kota Bekasi yakni Bantargebang. Ini menjadi faktor penting untuk dikaji dalam prosesnya," kata Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata.
Selain itu, menurutnya Bekasi sudah memenuhi syarat-syarat dasar tentang penggabungan sebuah daerah, yaitu tercantum dalam UU 23 tahun 2014 dan PP 78 tahun 2007.
Klaim Mayoritas Warga Bekasi Setuju
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meyakini sebagian besar warga Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, sekitar 60 persen warga yang setuju Kota Bekasi menjadi bagian Jakarta.
"Kalau dijajak pendapat, pasti 60,70,80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," kata Wali Kota Rahmat effendi.
Bekasi Punya Akar Sejarah dengan Jakarta
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan bahwa Bekasi punya punya akar sejarah dengan DKI Jakarta. Pada masa revolusi, Bekasi merupakan kewedanaan dari Kabupaten Jatinegara, Karesidenan Jakarta, Provinsi Jawa Barat. Kewedanaan Bekasi membawahi Kecamatan Bekasi, Cibitung, dan Cilincing.
"Makanya di Jakarta bagian timur masih ada nama jalan Bekasi di sana, karena ada ikatan sejarah yang kuat," ucapnya.
(mdk/has)